Hal tersebut terjadi pada kompetisi Liga Prima Indonesia atau LPI tahun 2012 dan Liga 1 tahun 2017.
Kala itu, PSSI bekerja sama dengan Australia dan Kirgizstan untuk mengirim wasit berlisensi FIFA.
Baca juga: Hengkang dari Liga Indonesia, Makan Konate Masuk Jajaran Bintang Termahal Liga Super Malaysia
Pada masa Ketum Iwan Bule pun wacana penggunaan wasit asing di kompetisi Liga Indonesia kembali dicanangkan.
"Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas," ungkap Iwan Bule dikutip dari laman PSSI pada bulan Maret 2022 silam.
"Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri."
"Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI."
"Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun,” sambungnya.
Untung atau Rugi?
Jika dilihat dari sisi untung dan rugi, penggunaan wasit asing bisa mengakibatkan kedua hal tersebut terjadi.
Keuntungannya, aspek psikologis pertandingan akan jauh lebih kondusif.
Ini berkaca pada sebuah laga akbar yang digelar tahun 2017 lalu.
Di mana saat itu, Persib dan Persija Jakarta saling berhadapan di lanjutan kompetisi liga.
Wasit asing asal Australia, Shaun Evans, ditunjuk sebagai pengadil laga tersebut.
Evans rupanya membuat keputusan cukup kontroversial di pertandingan itu.