Gol Marselino Ferdinan dicetak pada menit akhir babak pertama, dan baru ditambah pada menit akhir babak kedua melalui aksi Irfan Jauhari dan Fajar.
Baca juga: Klasemen Grup B SEA Games 2023: Akhir Tragis Malaysia, Vietnam atau Thailand Calon Lawan Indonesia
Baca juga: Ketua PSSI-nya Kamboja Mundur Jelang Lawan Indonesia, Tuan Rumah Menyerah Kejar Tiket Semifinal?
Pada laga kedua menghadapi Myanmar, giliran Titan Agung yang menciptakan gol telat pada menit ke-87.
Di luar lima gol itu, Indonesia juga menciptakan dua gol pada rentang 70-an, yaitu Fajar saat membobol Myanmar dan dia lagi saat mengoyak jala Timor Leste.
Dengan demikian, tujuh dari 11 gol Indonesia pada tiga laga fase grup SEA Games tercipta harus menunggu pertandingan berlangsung larut.
Di satu sisi, statistik ini membuktikan tim besutan Indra Sjafri memiliki stamina mumpuni untuk bermain hingga detik terakhir pertandingan.
Di sisi lain, Indonesia bisa menemui masalah andai menghadapi lawan lebih kuat, mengingat performa yang lambat panas.
Sebagai contoh, performa pada babak pertama melawan Filipina dan Timor Leste dapat dihukum kebobolan andai tim lawan lebih tajam.
Indra Sjafri sendiri mengakui anak asuhnya memerlukan waktu untuk menemukan ritme permainan.
"Pertandingan pertama adalah pertandingan yang berat, dan anak-anak di babak pertama belum bisa mengembangkan permainan," tutur Indra usai melawan Filipina (29/4/2023).
"Tetapi mereka dari menit ke menit berkembang dan di babak kedua mereka mulai bisa bermain dengan baik," tandasnya.
Ke depan, timnas Indonesia U-22 tak bisa lagi berharap keajaiban menit akhir saat menghadapi Vietnam atau Thailand di babak semifinal.
(Najmul Ula/BolaNas)