"Kami akan bersaing dengan baik karena kami sangat dekat dengan final lainnya, dan kami akan melakukan segala yang mungkin untuk sampai ke sana."
"Di leg pertama melawan City, kami akan mendapat keuntungan karena kami bermain dengan 12 lawan 11," tegasnya.
Dikutip dari Mundo Deportivo, pasukan Guardiola harus mencegah pemain nomor 12 (suporter) Real Madrid memberikan efek yang bisa menghancurkan tim mereka.
Dalam pengertian itu, juru taktik asal Spanyol itu harus tahu bagaimana 'bermain' dengan tempo pertandingan.
Man City dapat muncul sebagai pemenang di akhir, tetapi dengan segala cara mereka harus menghindari kekalahan di kandang El Real lebih dari apa yang bisa mereka balaskan nanti di Stadion Etihad pada leg kedua.
Aspek Lain
Dalam sebuah pertandingan, para pelatih harus siap melakukan perubahan di atas lapangan guna meraih kemenangan.
Sejauh ini, Ancelotti sering kali unggul dalam hal ini dibandingkan dengan pelatih-pelatih lain.
Jadi guna menghentikan laju El Real, Guardiola harus berpikir taktis dan merespon berbagai skema yang digunakan oleh sang lawan.
Contohnya, pada musim lalu pelatih Real Madrid itu tak ragu-ragu ketika harus mengeluarkan Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric dari lapangan untuk memasukkan Rodrygo, Eduardo Camavinga, dan Marco Asensio yang terbukti berhasil mengubah jalannya permainan.
Sementara Guardiola tidak mampu merespon gerakan itu dengan sukses dan akhirnya The Citizens pun tumbang.
(Tribunnews.com/Deni)