"Kami tidak senang, kami tidak menginginkan kekalahan ini tetapi kami tahu kami memiliki peluang lain pada leg kedua nanti," ujar pelatih asal Spanyol.
"Berkaca dari laga hari ini, tidak ada toleransi lagi untuk kesalahan di laga kedua nanti. Kemenangan jadi hasil mutlak," tegas Xabi Alonso.
Terlepas dari itu, sejumlah sorotan dan fakta menarik menghiasi hasil kemenangan Roma atas Leverkusen yang dirangkum dari berbagai sumber.
-Peluk Mesra Xabi Alonso dan Jose Mourinho
Tidak dipungkiri sebelum pertandingan tajuk duel AS Roma melawan Bayer Leverkusen di semifinal Liga Eropa kali ini ialah pertemuan guru dan murid.
Yap, pelatih AS Roma Jose Mourinho maupun juru taktik Bayer Leverkusen Xabi Alonso pernah bahu-membahu bersama. Statusnya sebagai pelatih dan pemain saat masih membela panji Real Madrid.
Yap, Xabi Alonso yang pernah menjalankan instruksi Jose Mourinho, kini harus melawan sang 'guru' di kompetisi resmi.
Sorotan tertuju kepada keduanya sebelum pertandingan. Dan benar, hubungan yang harmonis nampak dari sikap keduanya kali pertama bertegur sapa sebagai lawan ketika mengemban tugas sebagai pelatih.
Dari video yang beredar di media sosial Twitter, Xabi Alonso dengan raut wajah tersenyum lebih dulu menghampiri sang guru dengan tanda sebuah pelukan.
Mendapatkan sambutan tersebut, Mou tak sungkan memberikan respons yang sama. Guru dan muris tersedbut saling memberikan peluk respek.
-Edoardo Bove Happy Ending
Gol gelang belia milik AS Roma berusia 20 tahun, Edoardo Bove, menorehkan sensasi tersendiri.
Dia menjadi pemain termuda milik AS Roma yang mencetak gol di babak semifinal kompetisi Eropa.
Saat mengukirkan namanya di papan skor, Bove saat itu berusia 20 tahun 360 hari. Ini menjadi prestasi tersendiri bagi Bove.