Sebab, Wolves adalah tim yang sulit ditebak tabiatnya.
Terkadang mereka meledak-ledak, dan menumbangkan tim-tim elite. Liverpool, Tottenham, Chelsea misalnya pernah jadi korbannya.
Tapi di lain waktu, mereka begitu melempem hingga bisa dilibas tim papan bawah semisal Leeds United 2-4.
Gambaran tak konsistennya skuat asuhan Julen Lopetegui ini bisa dilihat dari lima laga terakhir.
Wolves mengalahkan Brentford 2-0, diikuti kalah 2-1 dari Leicester.
Bangkit lagi di laga berikut mengalahkan Crystal Palace 2-0, tapi kemudian dipermak Brighton 6-0, untuk menang lagi di laga terakhir 1-0 kontra Aston Villa.
Kelemahan utama Wolves, sehingga mereka kini tertahan di peringkat 13 klasemen sementara dengan 40 poin dari 35 laga, adalah rekor tandang yang buruk.
Mereka tak pernah menang dalam enam laga terakhir, dengan perincian dua kali seri, dan empat kali kalah.
Bandingkan dengan rekor mereka yang mentereng saat main di kandang, di Stadion Molineux di mana Wolves meraih empat kemenangan beruntun dengan cleansheet.
Celakanya, mereka sekarang bertandang ke Old Trafford. Dan gawatnya lagi, ada penguasa Old Trafford, Marcus Rashford yang sudah menunggu di sana dengan motivasi tinggi.
Rash telah mengemas 16 gol dalam 33 laga di Liga Primer musim ini. Namun, dia hanya mencetak dua gol dalam sembilan laga terakhir, dengan tiga laga teranyar tanpa gol.
Untungnya, kali ini Rash akan berlaga di Old Trafford, taman bermain kesukaannya.
Jangan lupa pula, dalam pertemuan pertama di Molineux akhir tahun 2022 lalu, adalah Rashford pula yang menjebol gawang Wolves untuk membawa kemenangan tipis 0-1.
Di kubu Wolves, sorotan akan mengarah kepada Ruben Neves. Gelandang asal Portgual ini sedang menikmati rekor gol terbaiknya dalam satu musim di Liga Primer.
Catatan enam golnya di musim ini menjadi torehan terproduktifnya sejak direkrut dari Porto pada 2017 lalu --menyamai rekor enam gol di level championship dalam debutnya terdahulu.