TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Liverpool, Juergen Klopp tak mau menunjukkan ambisi berlebihan untuk menggapai tiket Liga Champions.
Harapan itu mulai terbuka setelah Liverpool meraup enam kemenangan beruntun, untuk sekarang berselisih empat poin dari Manchester, dengan tiga laga tersisa.
"Saya tahu, beberapa minggu yang lalu peluang menuju empat besar tidak sedekat ini, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak akan mencoba untuk mengejarnya. Itulah satu-satunya hal yang akan kami lakukan, kami semakin dekat," kata Klopp.
Dia menyebut, tiga laga tersisa adalah pertarungan sebenarnya.
"Leicester seperti singa terluka. Mereka butuh kemenangan. Dan kami dua kali kalah di sana.
Yang saya ingat tentang Leicester adalah, mereka juara liga saat saya pertama bergabung dengan Liverpool. Saya yakin mereka tetap tim yang berbahaya," kata Klopp.
Amarah si Rubah
Yang satu ingin keluar dari peringkat tiga terbawah. Yang satunya lagi ingin masuk peringkat empat teratas.
Itulah gambaran pertarungan Leicester kontra Liverpool dalam pekan ke-36 Liga Primer di Stadion King Power, Leicestershire, Selasa (16/5) dini hari.
Leicester, juara Liga primer musim 2016/16 memang dalam situasi genting saat ini.
"Si Rubah", julukannya, terancam terdegradasi musim depan setelah saat ini masih di peringkat 19 klasemen sementara dengan 30 poin dari 35 laga.
Mereka terpaut empat poin dari Nottingham Forest di peringkat 16 yang sudah main 36 kali, dan berselisih dua poin dari Everton di peringkat 17 yang sudah 35 kali bermain.
Jika ingin keluar dari ancaman degradasi, skuat asuhan Dean Smith ini sederhananya harus menyapu bersih kemenangan di tiga laga tersisa.
Tapi itu bukan tugas sederhana, tentunya. ALih-alih tugas sangat berat, dan juga berharap tim rival lain terus menuai kekalahan.
Celakanya, tiga laga tersisa itu sangatlah menantang. Setelah menjamu Liverpool, "si Rubah" menyambangi peringkat tiga Newcastle, dan terakhir menjamu West Ham, yang juga sedang berusaha makin menjauh dari degradasi.