TRIBUNNEWS.COM- Yang satu ingin keluar dari peringkat tiga terbawah. Yang satunya lagi ingin masuk peringkat empat teratas. Itulah gambaran pertarungan Leicester kontra Liverpool dalam pekan ke-36 Liga Primer di Stadion King Power, Leicestershire, Selasa (16/5) dini hari.
Leicester, juara Liga primer musim 2016/16 memang dalam situasi genting saat ini.
"Si Rubah", julukannya, terancam terdegradasi musim depan setelah saat ini masih di peringkat 19 klasemen sementara dengan 30 poin dari 35 laga.
Mereka terpaut empat poin dari Nottingham Forest di peringkat 16 yang sudah main 36 kali, dan berselisih dua poin dari Everton di peringkat 17 yang sudah 35 kali bermain.
Jika ingin keluar dari ancaman degradasi, skuat asuhan Dean Smith ini sederhananya harus menyapu bersih kemenangan di tiga laga tersisa.
Tapi itu bukan tugas sederhana, tentunya. ALih-alih tugas sangat berat, dan juga berharap tim rival lain terus menuai kekalahan.
Celakanya, tiga laga tersisa itu sangatlah menantang. Setelah menjamu Liverpool, "si Rubah" menyambangi peringkat tiga Newcastle, dan terakhir menjamu West Ham, yang juga sedang berusaha makin menjauh dari degradasi.
Dean Smith pun menyerukan para pemainnya untuk lebih marah di laga krusial ini. "Anda harus lebih marah, berlari lebih cepat, dan lebih cerdas dari lawan. Jika kita melakukan itu, maka kita punya peluang bagus," ujarnya menyuntikkan kepercayaan diri para pemain.
Smith sendiri punya rekor bagus kontra Liverpool. Terakhir kali dirinya bertemu skuat asuhan Juergen Klopp itu adalah saat masih menukangi Aston Villa di musim 2020.
Dan, dia menyimpan kenangan indah setelah menggilas Liverpool 7-2 pada Oktober 2020.
Tapi Leicester yang diasuhnya sekarang tentunya adalah tim yang berbeda. 14 laga terakhir di berbagai kompetisi, "Si Rubah" hanya pernah sekali menang. Selebihnya mereka hanya seri tiga kali, dan sepuluh kali kalah.
Toh Smith tetap berusaha mengusung optimisme. Dia mengingatkan rekor harum Leicester yang selalu mengalahkan Liverpool dalam dua laga terakhir di Stadion King Power.
Dia juga menyebut, timnya punya celah karena rekor tandang Liverpool musim ini tak terlalu baik. "Si Merah" hanya menang tiga kali dari sepuluh laga tandang terakhir.
Rekor yang tak terlalu bagus itu juga yang membuat Liverpool kini tertahan di peringkat lima klasemen sementara dengan 62 poin dari 35 laga, terpaut empat poin dari Manchester United di peringkat empat.