"Pada skor 2-0 kami banyak terburu-buru. Tepat setelah jeda, [Ilkay] Gundogan kehilangan bola, Kevin melakukan tiga transisi yang tidak diperlukan dan kami banyak terburu-buru ketika kami harus melakukan yang sebaliknya," kata Pep Guardiola dilansir Daily Mail.
Hal yang dimaksud Guardiola adalah, saat Man City sudah unggul, dia ingin para pemainnya lebih lama memainkan bola, bukan terburu-buru yang malah berakibat kehilangan ball possession.
"Kami harus menenggelamkannya dan membelokkannya, menenggelamkan mereka dan membalikkannya. Tapi itu normal. Semakin dekat (akhir pertandingan), Anda terburu-buru, dan itu (bisa) membuat kami (membayar) lebih mahal, meskipun secara umum kami memiliki permainan yang luar biasa," kata Guardiola.
Guardiola Mengeluh Lawan Inter di Final
Manchester City akan menghadapi Inter Milan di final Liga Champions .
Akan bertemu Inter Milan di final Liga Champions 2022-2023, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, langsung mengeluh pada komentar pertama soal sang calon lawan.
Pertandingan akan digelar pada 10 Juni mendatang di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul.
Inter Milan sendiri lolos ke final setelah menyingkirkan rival sekotanya, AC Milan, di semifinal.
Tim besutan Simone Inzaghi dua kali menang dengan skor 2-0 dan 1-0 dalam dua pertemuan.
Manchester City pastinya akan menjadi unggulan pada laga final Liga Champions nanti.
Namun, Pep Guardiola malah langsung menyampaikan keluhan karena lawan yang akan dihadapi timnya adalah Inter Milan.
"Sebuah final melawan tim asal Italia bukanlah kemungkinan pertandingan terbaik," katanya dalam wawancara dengan BT Sport.
"Kami harus menyiapkan diri dalam hal mental tetapi tim akan memiliki waktu untuk melakukannya," ujar pelatih juara Liga Champions 2008-2009 dan 2010-2011 ini.
Tradisi dan tendensi tim asal Italia tampil dengan pertahanan kokoh dalam sebuah laga final boleh jadi menjadi hal yang paling dikhawatirkan Guardiola.