Alhasil, ia tak bisa menahan diri hingga akhirnya terlibat dalam kericuhan hingga mengarahkan pukulan ke arah Komang.
"Saat baku hantam, pemain Indonesia itu berlari meninju rekan setim saya," ujar Soponwit Rakyart dikutip dari Soha Vn.
"Saya masih berdiri menonton adegan itu dan mereka membuat gerakan mengejek, ini membuat saya tidak tahan."
"Setelah memukul, dia terus melukai orang lain. Ketika saya melihatnya memukul rekan satu tim saya, saya tidak bisa menahan diri," jelasnya.
Pelatih Timnas U22 Thailand Minta Maaf
Permintaan maaf juga disampaikan oleh pelatih Timnas U22 Thailand, Issara Sritaro.
Sritaro langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Indra Sjafri selaku juru taktik Timnas U22 Indonesia pasca insiden kericuhan yang terjadi di laga final sepak bola SEA Games 2023
Dalam pernyataan maafnya, Sritaro menilai jika para pemainnya masih seperti bocah yang belum bisa mengendalikan diri dengan baik.
"Saya hanya berharap para pemain bisa mengatasi kekalahan ini. Mereka harus lebih berkembang dari kekalahan seperti ini," ucap Sritaro dikutip dari Soha Vn.
"Semuanya masih bocah dan perlu belajar mengendalikan diri, tidak peduli bagaimana situasinya."
"Saya juga ingin meminta maaf kepada pelatih Indra Sjafri karena membiarkan pemain saya bertindak tanpa berpikir."
"Tindakan para pemain di kedua sisi berasal dari melindungi kepentingan mereka dan juga kepentingan kolektif."
"Namun, pemain Thailand harus tahu bagaimana mengontrol tindakan dan kata-kata mereka dengan lebih baik," imbuhnya.
Sritaro menilai bahwa kejadian kurang terpuji yang terjadi di laga Indonesia vs Thailand itu dapat menjadi sebuah pembelajaran.