TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) menjatuhi hukuman kepada pemainnya akibat kericuhan di laga final SEA Games 2023 melawan Timnas U22 Indonesia.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terdapat tiga ofisial dan dua pemain Thailand yang dijatuhi hukuman.
Mereka dijatuhi sanksi lantaran melakukan provokasi dan terlibat gesekan yang termasuk dalam tindak kekerasan.
Diketahui, pertandingan final SEA Games 2023 antara Timnas U22 Indonesia vs Thailand berlangsung ricuh.
Kejadian tersebut terjadi saat Timnas U22 Indonesia berhasil mencetak gol pada menit ke-97 melalui kaki Irfan Jauhari.
Gol tersebut memicu perkelahian hebat yang melibatkan beberapa pemain dan official dari kedua kubu.
Setelah insiden tersebut, FAT pun meminta maaf kepada Indoneia dan berjanji akan mengusut tuntas dan memberi sanksi kepada pihak-pihak yang bersalah.
Kini FAT akhirnya menjatuhi hukuman kepada lima orang, diantaranya tiga offisial dan dua pemain.
Ketiga ofisial tersebut adalah Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, dan Patrawut Wongsripuek.
Kepada tiga nama yang disebut di atas, FAT menjatuhkan hukuman berupa penangguhan selama satu tahun dari tim nasional.
"Berdasarkan peraturan tentang etika untuk atlet profesional dan tenaga olahraga profesional bertanggung jawab atas Asosiasi Sepak Bola Thailand 2017, diubah (pertama kali) 2022 Bagian 1 Etika Atlet Profesional dan Tenaga Olahraga Profesional Pasal 3 (4) dan (11) Bagian 2 Mekanisme dan Sistem Penegakan Etika Pasal 7 bersama dengan Hukuman Kategori 3 Pasal 10.9 setuju untuk menghukum "penangguhan kinerja tugas atas nama tim nasional Thailand selama 1 tahun"," tulis FAT di Facebook resmi federasi, Selasa (23/5/2023).
Sedangkan dua nama pemain Thailand yang dijatuhi sanksi, yakni Soponwit Rakyath dan Thirapak Prueangna.
Keduanya diganjar penangguhan aktif di tim nasional selama enam bulan.
Soponwit Rakyart merupakan kiper utama Thailand U-22 pada laga final. Ia tertangkap kamera mencoba memukul Komang Teguh.