Thirapak Prueangna juga sempat melakukan pemukulan. Hal ini tampaknya menjadi dasar FAT menjatuhkan hukuman.
Namun, khusus kedua pemain tersebut, FAT hanya menjatuhi hukuman selama enam bulan.
Pasaknya, faktor usia yang menjadi pertimbangan FAT untuk memvonis Soponwit Rakyath dan Thirapak Pruengna selama enam bulan.
"Keduanya yang masih muda dengan Tuan Sophonwit, 22 tahun, dan Tuan Teerapak, 21 tahun," ujar FAT.
"Oleh karena itu memiliki alasan yang masuk akal untuk berbelas kasih Berdasarkan peraturan tentang etika untuk atlet profesional dan tenaga olahraga profesional bertanggung jawab atas Asosiasi Sepak Bola Thailand 2017, diubah (pertama kali) 2022 Bagian 1 Etika Atlet Profesional dan Tenaga Olahraga Profesional Pasal 3 (4) dan (11) Bagian 2 Mekanisme dan Sistem Penegakan Etika Pasal 7 Selain itu, Bagian 3 Hukuman Pasal 10.8 setuju untuk menghukum penangguhan tugas (Berpartisipasi dalam kompetisi) atas nama tim nasional Thailand untuk setiap set selama 6 bulan," tutur FAT.
Kelima nama tersebut telah terbukti bersalah atas insiden keributan di laga final SEA Games 2023 Timnas U22 Indonesia vs Thailand.
Baca juga: Media Thailand Sebut Ramadhan Sananta Jadi Biang Kerok Kericuhan di Final SEA Games 2023
Kronologi Kericuhan
Awal mula terjadi kericuhan yakni saat Thailand melakukan selebrasi ketika Yotsakorn Burapha mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-90+7.
Beberapa ofisial Gajah Perang merayakannya dengan berlari ke bangku cadangan Timnas U22 Indonesia.
Kemudian, aksi provokasi Thailand itu langsung dibalas Timnas U22 Indonesia saat Irfan Jauhari mencetak gol ketiga, sekaligus membawa Garuda unggul 3-2 pada menit ke-101 dalam babak perpanjangan waktu.
Keributan pun pecah. Ofisial Thailand menghajar ofisial Timnas U22 Indonesia, Tegar Diokta Andias habis-habisan.
Manajer Timnas, Sumardji yang berusaha untuk melerai pun juga turut menjadi korban.
Pria berpangkat Kombes. Pol justru dipukul dan ditarik kubu lawan hingga ambruk.
Legenda Thailand Minta Pemukul Sumardji Dihukum