TRIBUNNEWS.COM - Tak lama lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi tim juara Piala Dunia 2022 Argentina.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Argentina dalam ajang FIFA Matchday akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Senin (19/5/2023).
Menyebut nama Argentina, jelas mata dan pikiran tertuju pada ikon bangsa tersebut pada Lionel Messi, Diego Maradonna.
Pesepak bola terhebat di tanah Amerika Latin bahkan dunia yang menjadi inspirasi bagi banyak pesepak bola di berbagai penjuru belahan bumi.
Termasuk bagi Australia. Tim berjuluk Socceroos itu juga akan melawan Argentina pada FIFA Matchday Juni mendatang.
Baca juga: Sambut Messi, Tunggu Arahan Ketua Umum PSSI, Pengelola GBK Siap Akomodir Laga Indonesia vs Argentina
Australia lebih dulu melawan Argentina di Beijing, Cina pada Kamis (15/5/2023) malam.
Jelang pertandingan tersebut, pemain Australia Jackson Irvine, Jason Cummings, dan Mitch Duke berbagi kisah mereka saat menghadapi Lionel Messi di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Australia yang ketika itu berhasil memenangkan laga melawan Tunisia dan Denmark melaju ke babak 16 besar sebagai runner-up di bawah Prancis.
Setelah itu, mereka menatap mimpi menghadapi babak 16 besar melawan Argentina di mana mata tertuju pada sosok Lionel Messi.
Waktu berputar hingga tiba saatnya laga tersebut dilaksanakan.
Jackson Irvine tidak bisa tidak mengagumi perawakan pemain yang akan mereka lawan, setidaknya sesaat sebelum kick-off Australia vs Argentina.
"Ini adalah pengalalaman lawan Lionel Messi, tidak banyak orang yang masuk ke ruangan mana pun dan itu hanya milik mereka," ucap Jackson Irvine dikutip dari Socceroos.
"Saya ingat ketika dia masuk ke terowongan, Anda memiliki anak-anak di kedua sisi dan media, wasit, semua mata tertuju padanya (Lionel Messi)," sambung pemain St Pauli itu.
Momen berbeda dirasakan oleh Jason Cummings yang berada di pinggir lapangan saat melakukan pemanasan dalam pertandingan tersebut.
Jason Cummings menyaksikan dari dekat insiden yang melibatkan Lionel Messi dengan Aziz Behich (pemain Australia).
"Saya baru saja melakukan pemanasan dan menonton pertandingan, bola datang ke sisi saya, Messi ada di sana bersama Aziz dan mereka terlibat pergumulan," ungkap Cummings.
"Saya ingat seperti pergi untuk mencoba membaginya dan kemudian saya baru saja menatap mata Messi dan hanya berpikir 'oh, saya akan membiarkannya, dia GOAT (pemain terhebat dalam sejarah olahraga ini)'," tambahnya.
"Itu aneh, jelas, menjadi penggemar berat Messi sepanjang hidup saya, berbeda melihatnya secara langsung."
"Berada di sekitarnya tidak nyata, dia seperti alien."
"Dia hanya pemain top, sangat bagus, Anda memberinya sepersekian detik dan dia melakukan sesuatu yang gila," kenangnya.
Benar saja, tak lama setelah insiden dengan Aziz di pinggir lapangan Lionel Messi mencetak gol pembuka Argentina dalam pertandingan ke-1000 dalam kariernya.
Di sisi lain, penyerang Australi Mitch Duke menceritakan pengalaman berbeda soal Lionel Messi.
Satu hal penting yang bisa dia ambil dari pengalaman melawan Lionel Messi adalah atmosfer pertandingan, bagaimana dukungan dari para penggemar Argentina yang memadati Stadion Ahmad Bin Ali yang begitu lantang.
"Fans Argentina gila, hanya dengan cara mereka mendukung Lionel Messi," ucapnya.
"Saya melihat suatu saat ketika saya berada di lapangan, kami harus menghadapi situasi tendangan penjuru, dia (Messi) hanya berjalan dengan bola di kakinya untuk melakukan tendangan."
"Semua penggemar Argentina memuji dia adalah dewa," sambungnya.
Duke merasa tidak percaya dirinya bisa bermain dan menghadapi Lionel Messi.
"Itu adalah momen yang gila, perasaan, atmosfir dan sesuatu yang bisa saya lihat ke belakang dan menjadi seperti, 'wow, saya bermain di depannya'," tambahnya.
"Secara individu, sangat sulit untuk tidak menjadi bintang pada saat-saat itu karena saya sangat bersemangat hanya karena bisa berbagi lapangan dengan Messi."
"Saya pikir pesepak bola mana pun di dunia akan merasakannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)