Saat ini, Nerazzurri di peringkat tiga dengan 66 poin dari 36 laga.
Masih terancam oleh AC Milan di peringkat empat dengan 64 poin, dan Atalanta di peringkat lima dengan 61 poin.
Pelatih Inzaghi karenanya tak boleh sembrono melakukan rotasi untuk kedua laga tersebut, sekali pun perhatiannya sudah tertuju ke final kontra Manchester City.
Untungnya, dia punya skuat yang dalam. Dan Inzaghi sudah punya pakem tersendiri untuk rotasi pemain. Di lini depan misalnya, dia telah biasa memasang Martinez --yang tak tergantikan--, bertandem dengan Edin Dzeko.
Keduanya biasa dipasangkan untuk laga-laga penting. Final Coppa Italia kontra Fiorentina di laga terakhir misalnya, Inzaghi juga memasang Dzeko sebagai tandem Martinez.
El Toro, panggilan Martinez, menyala terang di laga itu dengan memborong dua gol untuk membawa kemenangan Inter 2-1.
Sedang Dzeko gagal bersinar. Karenanya, dia diganti oleh Lukaku di menit ke-58.
Striker Serbia itu tampak bersungut-sungut tak terima diganti.
Dan dia terlibat pertengkaran kecil dengan Inzaghi.
Lukaku lantas mengambil kesempatan itu untuk unjuk gigi. Dia memang tak mencetak gol, maupun assists.
Namun, secara keseluruhan penampilannya jauh lebih bersinar ketimbang Dzeko.
Pemain bernomor-punggung 90 ini mendapat mendapat setengah jam yang bagus.
Di menit ke-66, dia melepaskan tendangan akurat yang sayangnya bolanya tepat dalam pelukan Kiper Pietro Terracciano.
Beberapa saat kemudian, "Big Rom" melakukan aksi solo hebat dituntaskan dengan mengirim umpan matang kepada Robin Gosens yang sayangnya tak berujung gol "Vintage Lukaku," demikian komentator ESPN antusias menyaksikan aksi sang bomber.
Dan Lukaku, jelas sangat menikmati final itu. Usai laga, dia terlihat mengisap cerutu sembari berdansa merayakan kemenangan.