Sementara itu, teknologi garis gawang sendiri sebenarnya pernah dipakai di Spanyol.
Tepatnya pada laga Spanyol Super Cup 2020 yang melibatkan Valencia, Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid.
Namun setelah itu, teknologi tak lagi digunakan hingga sekarang.
Penolakan Tebas akan hadirnya teknologi garis gawang semakin memperburuk posisinya.
Sebab, Presiden Liga Spanyol itu baru saja mendapat kecaman terkait kasus pemain Real Madrid, Vinicius Junior.
Sementara itu, kasus tersebut meliputi Vinicius yang menjadi korban rasisme oleh pendukung Valencia beberapa pekan lalu.
Terlihat beberapa pihak maupun pelatih Real Madrid mengutuk tindakan suporter Valencia tersebut dan meminta Liga Spanyol untuk dapat bertindak tegas.
Namun sebaliknya, Tebas malah menyerang balik pemain Real Madrid itu dan ia merasa Vinicius tak menunjukkan aksi nyata untuk mendukung Liga Spanyol menyelesaikan masalah ini.
Pada akhirnya, Tebas akhirnya meminta maaf setelah mengeluarkan pernyataan itu.
(Tribunnews.com/Ali)