TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Italia atas Spanyol di semifinal UEFA Nations League, berbuah kritik dari sang kiper Gianluigi Donnarumma, Jumat (16/6/2023),
Italia kalah 2-1 dari Spanyol dan membuat skuad asuhan Roberto Mancini gagal ke final untuk bertemu Kroasia.
Salah satu biang kerok kekalahan Italia adalah blunder yang dilakukan oleh bek mereka, Leonardo Bonucci yang berujung gol di menit ke-3.
Meski tujuh menit kemudian Italia berhasil menyamakan gol lewat penalti Immobile, namun gol Joselu di penghujung pertandingan pada menit 88' membuat Gli Azzurri harus puas untuk memperebutkan posisi ketiga bersaing dengan Belanda.
Azzurri sebenarnya bisa saja unggul di babak pertama andaikata gol dari Davide Frattesi tidak dianulir wasit lewat keputusan VAR yang menyatakan offiside beberapa centimeter saja.
Donnarumma mengkritik cara bermain timnya yang kurang berani dalam memainkan bola dari lini belakang.
Baca juga: Hasil UEFA Nations League: Spanyol 2-1 Italia, La Furia Roja Tantang Kroasia di Final
Gol ke gawangnya memang bermula dari bola yang dicuri Spanyol saat Leonardo Bonucci membangun serangan, tetapi Donnarumma yakin Azzurri harus terus bermain dari belakang.
“Kami kurang jeli, sepertinya kami takut membangun dari belakang, yang diinginkan pelatih,” kata Gigi Donnarumma , kepada RAI Sport seperiti dikutip dari Football Italia.
“Kami memiliki peluang karena kami bermain sepak bola. Jangan lupa bahwa kami mencapai tujuan kami dengan bermain bagus dan menghibur para penggemar,” ujarnya.
Mancini memilih formasi 3-5-2, sangat berbeda dari 4-3-3 yang digunakan selama Euro dan beberapa tahun pertamanya bersama La Nazionale.
Bagi Donnarumma , formasi bukanlah persoalan utama karena. Ia menilai mentalitas bermain timnya masih belum sempurna.
“Ini tentang mentalitas dan kembali bersenang-senang, itulah kekurangan kami,” tegas Donnarumma.
“Sistemnya bisa 4-3-3 atau 3-5-2, tapi mentalitas sangat penting. Kami harus bersenang-senang dan menghibur para penggemar, seperti itu semua menjadi lebih mudah. Kami membutuhkan keberanian untuk membangun dari belakang dan itu tergantung pada mentalitas,” imbuhnya.
Baca juga: Kroasia Lolos ke Final UEFA Nations League setelah Hajar Belanda 2-4, Luka Modric Man of The Match
Di babak pertama Jorginho cs cukup dominan dan memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol, namun di babak kedua Italia melempem.
Di 45 menit babak kedua, Italia yang berbalik mendapat tekanan dari Spanyol dan akhirnya mencetak gol di penghujung laga.
Jika menilik statistik, Alvaro Morata dkk memang lebih dominan dibandingkan dengan Gli Azzurri.
Mereka mampu melepaskan 19 tembakan yang mana tujuh di antaranya berhasil tepat sasaran.
La Furia Roja menguasai bola sampai 63 persen berbanding 37 persen untuk Italia.
Selain itu, tim asuhan Roberto Mancini hanya bisa menciptakan tiga tembakan tepat sasaran.
Sepanjang laga, mereka terlihat kesulitan untuk dapat membongkar pertahanan Spanyol.
“Kami memainkan babak pertama yang bagus, tetapi di babak kedua, kami duduk terlalu dalam.”
“Itu tidak bisa terjadi melawan tim yang menjaga bola seperti Spanyol. Ketika Anda melakukan itu, apa pun bisa terjadi."
"Kami tidak beruntung dengan gol mereka, tetapi mereka bisa saja mencetak gol di lain waktu. Kami marah. Itu bisa menjadi 2-1 bagi kami saat istirahat, tetapi babak kedua sangat buruk,” kata Donnarumma.
Kiper yang membela PSG ini mengatakan, sepakbola saat ini bukanlah hanya sekadar hasil namun bagaimana juga sebuah tim bermain dengan baik dan menghibur penonton.
Dan cara yang terbaik untuk mencapai hal itu adalah dengan bermain dari bawah lini belakang.
“Setiap tim yang melakukannya memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak gol, ada cara baru bermain yang menghibur dan membantu tim menang,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Tio)