Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembenahan sepak bola di Indonesia terus dilakukan secara konsisten oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Setelah membentuk Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick kembali mengaktifkan PT Garuda Sepakbola Indonesia.
Pertimbangan Ketua Umum PSSI mengaktifkan kembali perseroan tersebut sejalan dengan upaya komersialisasi kegiatan tim nasional (timnas) Indonesia. Erick mengatakan, mayoritas kepemilikan saham PT Garuda Sepak Bola Indonesia (95 persen) dimiliki oleh PSSI.
Baca juga: Isu Timnas Indonesia Lawan Malaysia pada FIFA Matchday September, Begini Kata Exco PSSI
Kemudian, sisanya dimiliki oleh yayasan yang baru dibentuk PSSI, yakni Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
PT Garuda Sepak Bola Indonesia nantinya akan mengelola seluruh aset bisnis PSSI secara profesional, transparan, dan akuntabel. Pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel perlu dilakukan untuk mendapat kepercayaan masyarakat, sponsor, serta partner-partner lain terhadap industi industri sepak bola tanah air, terutama yang berkaitan dengan kegiatan tim nasional.
Mantan pemain Timnas Indonesia Firman Utina mengapresiasi dan mendukung atas lahirnya Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dan PT Garuda Sepakbola Indonesia.
"Dari visi misi yang disampaikan, yayasan ini saya rasa akan sangat membantu pemain maupun mantan pemain Timnas. Sebab saat ini tidak semua mantan pemain Timnas Indonesia memiliki keberuntungan dalam kehidupannya," kata Firman, Sabtu (24/6/2023).
Banyak mantan pemain Timnas yang kehidupan ekonominya sulit. Padahal dahulu mereka hanya mengandalkan kehidupannya dari bermain sepak bola.
Lanjut Firman, umur berkarier di sepak bola itu pendek.
Para pemain bola yang saat ini aktif harus diberikan pemahaman mengenai jenjang karir pasca ia tak menjadi pemain bola. Pemain sepak bola yang berumur 30 tahun sudah dianggap tua.
Sehingga dengan adanya Yayasan ini Firman berharap pemain sepak bola yang masih produktif dapat mengerti jenjang karir mereka kelak. Selain itu Yayasan ini diharapkan Firman dapat membantu mantan pemain timnas yang yang saat ini ekonominya sulit.
Baca juga: PSSI Bentuk Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia, Untuk Apa? Ini Tujuannya
“Saya sering memberikan masukan ke pemain sepak bola muda bahwa yang saat dihargai bukan umurnya.
Tetapi prestasi yang ditorehkan dalam bermain sepak bola. Prestasi akan mencapai puncak di umur 30 tahun.