Dia bukan tipikal Cristiano Ronaldo, yang suka merajuk dan bersolek, serta putus asa.
Juga bukan seperti Kalidou Koulibaly, yang performanya jauh dari levelnya saat bersinar untuk Napoli dan Senegal. Kedua pemain ini telah lebih dulu bertolak ke Arab Saudi.
Henderson juga jelas berbeda dengan rekan setim lamanya di Liverpool Roberto Firmino, yang kontraknya habis dan menerima kesempatan untuk bergabung dengan Al Ahli setelah Klopp menganggapnya surplus untuk persyaratan musim semi lalu.
Kapten Liverpool ini, tak seperti pemain lain yang hengkang ke Arab Saudi, masih jadi pemain andalan. Dan dia diharapkan juga tampil sebagai starter di musim pembuka melawan Chelsea.
King kemudian menulis kesimpulan akhir,
"Mereka yang selama ini menganggap Liga Saudi-Pro sebagai rumah jompo tempat menampung para pemain veteran, atau tak terpakai, harus segera berpikir ulang jika Al Ettifaq dapat memikat pria berpengaruh seperti Henderson. Akan ada perubahan besar jika itu terjadi," tulisnya lagi menandaskan.
Selama enam bulan terakhir, klub-klub dari Liga Arab Saudi memang mengincar bintang sepak bola dari Benua Eropa. Mereka sudah berhasil menggoda nama-nama seperti Karim Benzema, N’Golo Kante, dan Marcelo Brozovic, mengikuti Cristiano Ronaldo yang sudah lebih dulu berkiprah di sana.
Saat ini, Henderson kabarnya sudah meminta pertemuan dengan Klopp untuk membahas masa depan sang pemain. Dalam 24 jam, hasil dari pertemuan diharapkan bisa keluar.
Liverpool diburu waktu karena Klopp harus mulai menyusun taktik kasar untuk musim baru. Nasib Henderson tentu memengaruhi cara pelatih asal Jerman tersebut menentukan taktiknya.
Al Ettifaq sendiri belum belanja besar-besaran seperti klub Liga Arab Saudi yang lain. Hal tersebut menjadi alarm bagi klub karena mereka terancam tertinggal dalam persaingan.
Gelar juara Liga Arab Saudi terakhir kali dibawa pulang Al Ettifaq pada 1987. Mereka jelas tidak ingin terlempar persaingan lebih awal sehingga butuh mendatangkan bintang baru. (Tribunnews/den)