"Dan juga lebih selektif lagi dalam penugasan wasitnya, sekiranya bisa netral, bukan dari empat semifinalis," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudy Eka Priyambada juga membandingkan Thailand yang memiliki kompetisi putri yang berjalan.
Sedangkan Indonesia tidak.
"Bagaimana melawan 11 pemain dengan 10 pemain dan juga bagaimana kita tahu Thailand termasuk dalam tiga negara (bersama Vietnam dan Myanmar) yang semuanya punya liga," ujar Rudy Eka Priyambada.
"Persiapan mereka juga matang, sedangkan kita persiapan hanya tujuh hari."
"Saya harap ini menjadi rujukan sepakbola wanita Indonesia kedepannya."
"Tadi pak Erick bilang tidak akan membedakan sepakbola wanita dengan pria, semoga bisa lebih peduli lagi terhadap sepakbola wanita," ungkapnya.
Tidak Adil Buat Indonesia
Selain itu, salah satu pemain Timnas Putri Indonesia, Helsya Maeisyaroh, juga turut mengkiritik kepemimpinan wasit Le Thi Ly.
Menurutnya, keputusan kartu merah terhadap Timnas Indonesia itu adalah tidak adil.
"Pastinya saya mewakili teman-teman, kecewa karena dari menit awal kita sudah bermain dengan 10 pemain," ucap Maeisyaroh.
"Menurut kami itu tidak adil aja," tambahnya.
"Tetapi ya, balik lagi, ini sepakbola, mau tidak mau, harus terima," tutur Maeisyaroh.
Bermain dengan 10 pemain, membuat Thailand bisa mencetak gol lebih dahulu.