Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti masih terus mencari pemain-pemain berkualitas yang layak memperkuat Skuad Garuda Muda yang tampil di Piala Dunia U-17.
Seleksi pemain pun diadakan secara masif, mulai dari seleksi 12 wilayah hingga pemain diaspora atau keturunan.
Meskipun Bima Sakti membeberkan bawah skuad Garuda Muda nanti mayoritas akan dihuni pemain Timnas U-16 yang tahun lalu menjuarai Piala AFF.
Dalam seleksi yang diikuti 32 pemain di Jakarta ini, Bima Sakti menilai para pemainnya masih banyak kekurangan, salah satunya masih bermain individualis.
“Kekurangan masalah organisasi bertahan, kadang masih sendiri-sendiri karena ada tambahan pemain baru, kami harus memadukan mereka,” ujar Bima Sakti usai memimpin latihan di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
“Memang belum taktikal, kalau taktikal bagaimana kami latihan defense, menyerang, belum kami ajarkan semua. Saya melihat progres mereka lebih bagus,” sambungnya.
Dalam TC yang juga seleksi berjalan ini, Bima Sakti memberikan program latihan di semua sektor dengan menerapkan filosofi Filanesia.
Program latihan ini sengaja ia berikan guna mengembalikan kualitas para pemainnya, terlebih khusus para pemain Timnas U-16 yang sukses menjuarai Piala AFF U-16 2022.
“Materi hari ini kami banyak speed dari pelatih fisik. Oleh sebab itu, semua kecepatan, coaching poinnya adalah defense.
Kemarin sudah kami ajari bagaimana attack, penguasaan bola dari bawah sesuai game plan saya. Kami main terstruktur dari bawah, built up seperti yang kami anut selama ini, U-16 memakai filosofi filanesia,” jelas Bima Sakti.
“Memang belum taktikal, karena sudah lama kan dari Oktober setelah kualifikasi U-17 itu tidak ada kumpul lagi.
Mereka hanya di klub saja dan nanti ada beberapa pemain yang kembali ke klub seperti Arkhan Kaka, Dzaky. Tidak apa-apa mereka di klub kan juga dapat latihan dan pertandingan di Liga 1,” pungkasnya.