Menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang Harry Maguire saat dibeli Manchester United dari Leicester City senilai 87 juta euro (Rp1,4 triliun) pada musim panas 2019.
Kabar merapatnya Gvardiol ini pertama-kali dicuitkan pakar transfer, Fabrizio Romano.
Di akun twitternya, ia mengeluarkan jargon, "here we go" yang jadi penanda transfer Gvardiol ke City 90 persen bakal terwujud.
Menurut pakar transfer dari Italia ini, Gvardiol telah menyetujui persyaratan pribadi satu bulan lalu dengan Man City.
Demikian juga, Man City, dan RB Leipzig telah menyepakati biaya transfer untuk sang pemain.
Tapi ia tak menyebut besaran transfernya.
Bergabungnya Gvardiol ke City seakan melengkapi ide Guardiola mengenai revolusi bek yang diusungnya.
Sebelumnya, pelatih asal Spanyol ini terkenal dalam memanfaatkan bek sayap untuk menyerang.
Kini, City kemungkinan akan kembali memakai empat, atau tiga bek tengah.
Gvardiol memiliki semua atribut yang diinginkan Guardiola dalam diri seorang bek.
Sang pelatih secara radikal mengubah cara yang dia inginkan untuk mengatur timnya di pertengahan musim lalu, menjauh dari bek sayap yang melebar dan menyerang, dan sebaliknya berbaris dengan empat bek tengah.
Mendatangkan Gvardiol yang nota bene bek sentral untuk menggantikan Joao Cancelo, menunjukkan bahwa pergantian itu bersifat permanen.
Makin menegaskan salah satu perkembangan taktis sang pelatih.
Bek yang bersinar di Piala Dunia 2022 ini memiliki satu kualitas yang selalu dituntut Guardiola dari para beknya: kemampuan teknis, dan kepercayaan diri saat menguasai bola.