Klub Jordi Amat di Malaysia Diancam Hukuman Potong Mata, Pemilik Mengamuk Tuding Ada Pengecut di Liga Malaysia
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik klub Johor Darul Tazim (JDT) di Liga Super Malaysia, mengamuk karena klubnya terancam hukuman potong mata.
Dia menilai ancaman hukuman itu cuma akal-akal untuk menjegal superiornya klub Jordi Amat itu di Liga Malaysia.
JDT diketahui terancam hukuman 'potong mata' gegara ulah suporter mereka di Liga Malaysia.
Baca juga: Bek Timnas Filipina Ungkap Perbedaan Mencolok Liga Indonesia dan Malaysia: Juara Susah Ditebak
Ancaman hukuman potong mata untuk JDT usai kelompok suporter mereka disebut terus melanggar aturan, salah satunya pembakaran flare di dalam stadion.
Aksi pembakaran flare itu merupakan pelanggaran terhadap kewajiban penyelenggaraan pertandingan dan bertentangan dengan pasal 70.1.
Dalam Kode Disiplin Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) disebutkan bahwa suporter dilarang membawa barang-barang tertentu ke stadion.
Hal itu membuat Mohd Sadek Mustaffa selaku Dosen Senior Fakultas Ilmu Olahraga dan Rekreasi UiTM Shah Alam turut berkomentar.
Dilansir SuperBall.id dari Berita Harian, Sadek Mustaffa berharap FAM Malaysia menerapkan hukuman potong mata terhadap JDT.
Menurutnya, hukuman denda berupa uang saja tidak akan berhasil membuat suporter JDT jera, khususnya terhadap JDT.
Hukuman denda tidak akan berpengaruh pada klub dengan kondisi finansial yang membuat mereka nyaman, hingga diusulkan hukuman potong mata.
Hukuman potong mata bukan dalam arti sebenarnya, melainkan sebutan agar FAM Malaysia memangkas raihan poin JDT di kancah Liga Super Malaysia.
"Hukuman potong mata, main di stadion kosong untuk memberi pelajaran suporter bandel," tulis BHarian.
JDT saat ini sangat nyaman di puncak klasemen sementara kompetisi, menorehkan 17 kemenangan dari 17 laga dan mengamankan 51 poin.