Namun di panggung yang lebih luas, hal itu tetap menjadi bahan perdebatan yang memancing perdebatan.
Baca juga: Sempat Bikin Kejutan, Filipina Susul Vietnam Angkat Koper di Piala Dunia Wanita 2023
Lika-liku Aturan Jilbab dalam Sepakbola
Perjalanan atlet seperti Benzina untuk mencapai momen ini tidaklah mudah, terutama karena sepak bola dunia secara historis tidak menciptakan ruang bagi wanita seperti dia.
Pada tahun 2007, FIFA, bersama dengan badan pembuat undang-undang sepak bola IFAB, memutuskan bahwa pemain muda Kanada tidak boleh berkompetisi di kompetisi lokal saat mengenakan jilbab.
Alasannya, pada saat itu, jilbab bisa menjadi perhatian kesehatan dan keselamatan; itu bisa mencekik pemain atau melukai lawan.
Aturan itu sempat dijalankan, meskipun tidak ada data atau bukti empiris yang mendukung klaim tersebut.
Masalah jilbab mencapai tingkat internasional pada pertengahan 2011 ketika FIFA melarang Iran berkompetisi di kualifikasi Olimpiade melawan Yordania.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 2014, FIFA mencabut larangan hijab, turban, dan kippah untuk pria Sikh dan Yahudi.
Sementara banyak perusahaan mulai mendesain hijab khusus untuk olahraga, dengan bahan yang lebih nyaman dan fleksibel untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
Baca juga: Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Media Irak Pamerkan Rekor Tak Terkalahkan atas Timnas Indonesia
Benzina, belum berbicara secara terbuka tentang apa arti debut Piala Dunia senior dengan mengenakan jilbab itu baginya.
Dia hanya berbicara tentang permainan, timnya, dan apa yang akan terjadi selanjutnya, layaknya seorang sepakbola sejati umumnya.
"Setelah pertandingan pertama kami melawan Jerman, yang merupakan pertandingan yang sangat sulit, kami belajar dari kesalahan kami," katanya kepada media dalam bahasa Arab sesudahnya, dikutip dari abc.net.
"Setelah pertandingan pertama kami melawan Jerman, yang merupakan pertandingan yang sangat sulit, kami belajar dari kesalahan kami," katanya kepada media dalam bahasa Arab sesudahnya.
“Alhamdulillah, kami beruntung. Dan Insya Allah, kami akan melanjutkan tekad kami dan berharap untuk menang di pertandingan berikutnya.
"Sampai jumpa di pertandingan melawan Kolombia, dan tolong terus doakan kami."
Meski mungkin bukan masalah besar baginya, penampilan Benzina di Piala Dunia ini telah menciptakan sejarah.
(Tribunnews.com/Tio)