News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laga Pramusim

Mikel Arteta Sebut Juara Community Shield Jadi Pertanda Baik, Puas dengan Kiprah Rekrutan Anyar

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta mengangkat trofi setelah Arsenal memenangkan adu penalti setelah pertandingan sepak bola Community Shield FA Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Wembley, di London, 6 Agustus 2023. Arsenal menang setelah adu penalti 4-1- menang, menyusul hasil imbang 1-1 dalam 90 menit.

TRIBUNNEWS.COM- Mikel Arteta percaya kemenangan Arsenal atas Manchester City di Community Shield menjadi bukti mereka bisa bisa bersaing dalam perburuan gelar juara Liga Primer.

Pasukan Arteta menunjukkan bukti signifikan jelang musim baru ini dengan bangkit untuk mengalahkan City 4-1 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di Wembley, Minggu (6/8).

Gol Cole Palmer yang luar biasa dari sudut sempit telah memberi City keunggulan pada menit ke-77. Tapi Skuat Arsenal asuhan Arteta menolak untuk menyerah, meski berada dalam tekanan hebat.

Akhirnya mereka menyamakan kedudukan di menit 90+11 setelah tendangan Leandro Trossard membentur Manuel Akanji sehingga bola berbelok arah, dan membuahkan gol.

Itu adalah keberuntungan yang ditinggalkan Arsenal ketika mereka membuang keunggulan delapan poin dalam perebutan gelar musim lalu. Hal itu memungkinkan City untuk memperpanjang dominasi Liga Primer mereka dengan mahkota kelima dalam enam musim.

The Gunners memanfaatkan sepenuhnya gol penyama Trossard tersebut. Mereka penuh percaya diri memasuki babak adu penalti.

Semua pemain Arsenal sukses menjalankan tugasnya sebagai algojo: Martin Odegaard, Leandro Trossard, Bukayo Saka, dan Fabio Vieira.
Di kubu City, tembakan Kevin De Bruyne membentur mistar, dan upaya Rodri diselamatkan oleh Aaron Ramsdale.

Gol penentu kemenangan Arsenal yang dicetak Fabio Vieira memicu perayaan liar dari Arteta dan para pemainnya. Itu menjadi semacam momen katarsis setelah kesengsaraan musim lalu.

Dengan Liga Primer 2034/24 dimulai akhir pekan ini, Arteta yakin kemenangan di Wembley atas rival utama mereka akan menjadi pertanda baik.

"Bagus jika para pemain yakin mereka bisa mengalahkan setiap tim. Saya pikir kami menunjukkan tekad yang nyata dan berjuang untuk memenangkan pertandingan," kata Arteta dikutip dari situs AFP.

"Kami pantas menang melawan tim yang telah bermain di begitu banyak final. Tidak ada yang lebih baik daripada memenangkan trofi di Wembley melawan tim terbaik di dunia," katanya.

Menambah kepercayaan diri Arteta adalah debut solid dari dua rekrutan anyar, Declan Rice, dan Jurrien Timber masing-masing di lini tengah dan bek kiri.

Kai Havertz, rekrutan besar Arsenal lainnya sejak musim lalu, tampil kurang impresif. Dia kehilangan dua peluang emas sebagai lanjutan dari performa tak menentu yang meyakinkan Chelsea untuk menjualnya.

Tapi Arteta membela Havertz dengan mengatakan, "Havertz luar biasa, caranya menekan, dia berada di posisi yang bagus untuk mencetak gol. Saya sangat senang dengannya."

Pelatih asal Spanyol ini juga menyinggung soal aturan baru
membuang-buang waktu yang menyebabkan delapan menit waktu tambahan, ditambah lima menit tambahan karena cedera di periode tambahan.

Hal itu menguntungkan timnya karena gol Trossard tercipta di menit 101. Menurutnya, mau tak mau semua tim harus mematuhinya. "Kami harus bersiap untuk bermain 100 menit karena itu akan terjadi setiap minggu," ujarnya.

Di sisi lain, sebagai korban dari perpanjangan waktu, tidak mengherankan jika bos City Pep Guardiola tidak setuju.

"Ini pertanyaan bagus untuk dewan internasional karena mereka tidak berkonsultasi dengan manajer dan pemain. Sekarang pertandingan akan menjadi 100 menit," katanya menggerutu.

Jarang ada pemenang Community Shield yang berhasil merebut Liga Primer dalam beberapa musim terakhir. Karena itulah, Arteta dengan cepat mendesak para pemainnya untuk tidak berpuas diri menjelang pembukaan musim hari Sabtu melawan Nottingham Forest.

"Anda memenangkan trofi hari ini, besok Anda harus berlatih dan mempersiapkan laga kontra Forest, yang akan menjadi pertandingan yang sangat berbeda dari ini. Ini mengangkat semangat tetapi hanya itu," katanya menegaskan.

Setelah menjadi klub Inggris kedua yang menjuarai Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA dalam satu musim, City harus menunjukkan bahwa mereka masih memiliki keinginan untuk sukses.

Meskipun Arsenal terlihat lebih lapar untuk waktu yang lama di Wembley, Guardiola tidak mengeluh tentang kinerja City yang lemah.

"Saya terkejut betapa bagusnya perilaku kami. Kami menghadapi tim yang luar biasa. Masalahnya adalah memberikan menit bermain kepada para pemain dan bersiap untuk Burnley pada hari Jumat," katanya.

"Kami menyelesaikan musim yang sangat menegangkan. Saya tahu betapa sulitnya ini. Kami bisa berbuat lebih baik, itulah targetnya," ujarnya.

Guardiola kemudian mengingatkan para pendukungnya bahwa kekalahan di dua Community Shield sebelumnya diikuti oleh gelar City.

"Kami kalah tiga kali berturut-turut. Tahukah Anda mengapa? Karena kami memenangkan Liga Premier untuk berada di sini!" katanya menandaskan. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Arteta sebut juara Comunnity Shield jadi pertanda baik
- Puas dengan kiprah para rekrutan anyar
- Guardiola sebut City kalah di 2 Community Shied tapi tetap juara Liga Primer

Arsenal 1(4)-1(1) Manchester City
Pertanda Baik

Eksekutor Penalti
Arsenal Man City
M. Ødegaard 1 - 0
1 - 0 K. De Bruyne X
L. Trossard 2 - 0
2 - 1 Bernardo Silva
B. Saka 3 - 1
3 - 1 Rodri X
Fábio Vieira 4 - 1

Ironi Juara Community Shields
* Sejak 2011, hanya satu tim yang juara Community Shield kemudian finis sebagai juara Liga Primer. Tim itu adalah Manchester City pada 2018. Berikut nasib juara Community Shields 5 tahun terakhir.

2018: Manchester City
- Kalahkan Chelsea di Wembley, dan juara Liga Primer

2019: Manchester City
- Menang adu penalti atas Liverpool. Tapi disalip seterunya itu di Liga Primer.

2020: Arsenal
- Menang adu penalti lawan Liverpool. Tapi finis di peringkat 8 di Liga Primer

2021: Leicester
Juara berkat penalti Kelechi Ihenacho. Tapi terpuruk di peringkat 8 di Liga Primer.

2022: Liverpool
- Kalahkan Man City 3-1. Namun mereka finis di luar empat besar Liga Primer untuk pertama kalinya sejak 2017 – dan City meraih Treble.

Statistik Pertandingan
Arsenal Man City
1(4) Gol 1(1)
45 persen Penguasaan bola 55 persen
7(3) Tendangan (akurat) 8 (4)
6 Pelanggaran 11
3 Kartu kuning 1
0 Kartu merah 0
0 Offsides 0
5 Tendangan sudut 6
4 Penyelamatan 2

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini