Sandro Tonali dan Harvey Barnes mencetak gol pada debut mereka, sementara dua gol Alexander Isak yang berkelas menjadi bukti lebih lanjut kebangkitan pemain Swedia itu menjadi salah satu pencetak gol terbanyak Liga Premier.
Setelah lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, ada pertanyaan bagaimana Newcastle bisa bersaing di Inggris dan Eropa.
Tapi, untuk menjawab keraguan ini, Newcastle menghadapi City pada waktu yang tepat. Ini akan menjawab pertanyaan tersebut.
Pep Guardiola secara ironis berterima kasih kepada Liga Premier karena menjadwalkan timnya untuk bermain hanya berselang tiga hari setelah kemenangan Piala Super UEFA yang menguras tenaga atas Sevilla di tengah panasnya Athena.
City tidak akan diperkuat Kevin De Bruyne, sementara Bernardo Silva, Ruben Dias dan John Stones diragukan setelah tidak bermain di Yunani.
Newcastle belum pernah menang tandang melawan City di Liga Premier dalam 23 tahun. Tapi kenaikan performa mereka sejak diambil-alih Arab Saudi kurang dari dua tahun lalu, performa Newcastle melejit sangat cepat.
Dengan mengalahkan juara bertahan pada hari Minggu nanti, perbincangan di Tyneside mungkin akan bergerak ke arah obrolan City turun takhta di akhir musim.
Ini adalah waktu yang tepat bagi Newcastle untuk membuktikan kualitas permainan mereka melawan Manchester City.
Pertandingan di Etihad ini akan menjadi pertandingan keempat City dalam dua minggu. Setelah menang adu penalti di ajang Piala Super UEFA atas Sevilla di laga yang digelar dalam cuaca panas dan kelembapan Athena yang melemahkan.
"Terima kasih banyak kepada Liga Premier karena mengizinkan kami bermain pada hari Sabtu, dan bukan pada hari Minggu dan Senin. Terima kasih banyak," kata Guardiola dengan nada sinis tentang jadwal pertandingan.
Newcastle belum pernah memenangkan pertandingan Liga Premier di The Etihad tetapi kedatangan Sandro Tonali dari Italia telah meningkatkan performa di lini tengah mereka semakin kuat plus pemain Brasil Bruno Guimaraes dan Joelinton.
Guimaraes menjelaskan betapa dia benci bermain melawan Man City di masa lalu, begitu bagusnya para pemain mereka.
"Ini permainan terburuk saat kami bermain di sana. Saya benci. Seolah dalam pertandingan tersebut, kami anak-anak dan mereka profesional. Mengerikan," katanya.
"Rasanya seperti mereka bermain dengan 15 orang dan kami bermain dengan tujuh. Anda melihat dan berkata, 'Wow, kelihatannya sangat biru!'. Mereka semua sangat bagus." (Tribunnews/mba)