Tentu saja wajar jika klub yang bermarkas di Anfield itu tak mau menjual Salah pada musim panas ini.
Ia merupakan bagian penting dari skuad Jurgen Klopp untuk bisa bersaing menjadi juara pada musim ini setelah pada musim sebelumnya tampil kurang maksimal.
Bagaimanapun Mohamed Salah adalah salah satu pemain terpenting klub sejak pertama kali didatangkan pada 2017 silam.
Penyerang berusia 31 tahun itu telah mencetak 187 gol dan 81 assist dari 308 pertandingan di semua kompetisi selama membela The Reds.
Ia menempati urutan ketiga dalam daftar top-skorer sepanjang masa klub, hanya Roger Hunt dan Ian Rush yang mencetak gol lebih banyak untuk Liverpool.
Sementara itu, pada awal musim ini Salah lewat agennya, Ramy Abbas, menegaskan bahwa dirinya masih ingin bertahan di Merseyside.
"Jika kami mempertimbangkan untuk meninggalkan LFC tahun ini, kami tidak akan memperbarui kontrak musim panas lalu. Mohamed tetap berkomitmen untuk LFC," kata Ramy Abbas via talkSPORT.
Salah menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi tiga tahun pada musim panas 2022, menjadikannya pemain dengan bayaran terbaik dalam sejarah Liverpool.
Namun gaji tersebut tidak sebanding dengan angka menggiurkan yang ditawarkan Al Ittihad.
Klub Liga Arab Saudi itu berupaya menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran terbaik di dunia bersama Cristiano Ronaldo.
Dilansir Spotrac, juara Liga Champions 2019 itu memperoleh gaji sebesar 350 ribu poundsterling (Rp6,7 miliar) per pekan di The Reds.
Itu berarti ia memperoleh uang sebesar 18.2 juta poundsterling (Rp350 miliar) per tahun di Liga Inggris.
Sejauh ini memang tak ada indikasi bahwa Salah akan meninggalkan The Reds meski Al Ittihad terus merayu sang pemain.
Jendela transfer di Arab Saudi sendiri dibuka hingga 20 September 2023, lebih panjang dibandingkan batas waktu Liga Inggris pada 1 September 2023.
Saat ini Al-Ittihad juga telah mengontrak beberapa pemain bintang seperti Karim Benzema dan N'Golo Kante.
(Tribunnews.com/Deni)