TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persebaya Surabaya secara terang-terangan ingin mempermanenkan Uston Nawawi sebagai pelatih kepala.
Hal tersebut diungkap manajer Persebaya, Yahya Alkatiri yang ingin memprioritaskan Uston Nawai sebagai pelatih.
Sayangnya, keinginan tersebut tentu tak mudah.
Diketahui Persebaya hanya memiliki waktu hingga 8 September 2023 ini sebelum didenda PSSI karena terlambat mendaftarkan nama pelatih.
Sesuai regulasi, Persebaya akan didenda Rp100 juta karena melebihi waktu maksimal (30 hari) tanpa pelatih kepala.
Dikutip dari Surya.co.id, manajemen telah mengirimkan surat permohonan pada PSSI agar mengesahkan Uston Nawawi sebagai head coach.
"Tugas terakhir atau enggaknya (Uston Nawawi di kursi kepelatihan), tunggu pengumuman dari offisial."
"Itu yang paling penting, karena kami masih menunggu jawaban PSSI, tentang permintaan coach Uston tetap bisa menjadi head coach di Persebaya," kata Yahya Alkatiri.
Baca juga: Risiko Persebaya jika Masih Dilatih Uston Nawawi, Manajemen Bajol Ijo Rawan Kena Denda Ratusan Juta
Namun Persebaya nampaknya mendapatkan kabar kurang baik setelah mendapat balasan dari PSSI.
Dikutip dari akun fanbase Persebaya, surat permohonan yang dikirim mendapat penolakan dari PSSI.
Alasannya jelas, soal regulasi.
Terlebih saat ini PSSI telah mengadakan kursus kepelatihan AFC Pro Diploma yang sampai saat ini sampai pada Modul 5.
Kursus kepelatihan baru akan berakhir pada November 2023.
Yahya Alkatiri sebelumnya mengaku sudah menyiapkan plan B jika permohonan mereka ditolak PSSI.