TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (REFF) Luis Rubiales menghasilkan babak baru.
Luis Rubiales akhirnya memilih unuk melepas jabatan alias mundur sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol.
Pengunduran jabatan presiden REFF diumumkan pada Minggu (10/9/2023) waktu setempat melalui rilis resmi REFF dalam unggahan media sosial X (Twitter).
Seperti diberitakan, kasus Rubiales mencuat setelah mencium pebola Timnas putri Spanyol setelah menjuarai Piala Dunia Wanita 2023.
Kasus tersebut menjadi sorotan setelah penggawa timnas mogok bermain hingga penegak FIFA memberikan skorsing kepada Rubiales.
Tak hanya itu, pengadilan Spanyol pun memproses hukum kasus tersebut dengan tuduhan jaksa Rubales melakukan pelecehan seksual.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Kualifikasi EURO 2024, Portugal Gabung Prancis Masuk 3 Tim Pantang Kalah
Selain rilis REFF,dikutip dari PBS, Rubales dalam unggahannya di X berbicara tentang skorsing FIFA dan kasus yang menimpanya.
“Setelah skorsing singkat saya oleh FIFA, dan kasus-kasus lain yang menimpa saya, jelas bahwa saya tidak dapat kembali menduduki jabatan tersebut,” kata Rubiales dalam pernyataannya.
Rubiales mengatakan dia juga mengundurkan diri sebagai wakil presiden UEFA.
Rubiales pun telah memberi tahu presiden sementara federasi Spanyol, Pedro Rocha tentang pengunduran dirinya pada Minggu malam.
"Saya akan (mengundurkan diri), saya tidak dapat melanjutkan pekerjaan saya,” katanya sebagai jawaban atas pertanyaan dari pembawa acara TV Piers Morgan di TalkTV Inggris yang dirilis pada hari Minggu.
Dua minggu lalu, Rubiales diperkirakan akan mundur di tengah gelombang kritik atas perilakunya di final, termasuk sikap tidak senonoh yang memegang selangkangannya.
Sebaliknya, dalam pidatonya pada 25 Agustus di depan sidang umum federasinya, ia menolak mundur dan menyatakan bahwa ia adalah korban “perburuan penyihir” yang dilakukan oleh “feminis palsu.”
Hal ini menyebabkan FIFA untuk sementara menskorsnya satu hari kemudian; pemerintah Spanyol memulai mosi agar dia dinyatakan tidak layak untuk memegang jabatannya; dan tuduhan Hermoso melakukan pelecehan seksual.