Sampai bubaran, skor bertahan untuk kemenangan Azzurri 2-1.
Kemenangan itu sangat krusial karena membuka peluang Italia untuk lolos ke Euro 2024, mendampingi Inggris yang bercokol di puncak klasemen sementara grup C dengan 13 poin dari lima laga.
Italia di peringkat kedua dengan tujuh poin dari empat laga.
Dikuntit Ukraina, dan Makedonia Utara yang juga sama-sama mengoleksi tujuh poin tapi hasil dari lima kali laga. Malta di peringkat buncit dengan poin masih kosong.
"Ketika Anda mencetak gol, dan pulang dengan membawa tambahan tiga poin, maka segalanya jadi terasa lebih baik," ujar Frattesi usai pertandingan.
Dua gol itu juga mungkin akan jadi pembuka jalan bagi Frattesi untuk mendapatkan tempat utama di Inter.
Ya, musim ini dia belum mendapatkan kesempatan menjadi starter. Dengan catatan dirinya menjadi pemain pengganti di tiga laga awal Nerazzurri dengan total bermain 60 menit.
Menariknya pula, untuk pertama-kalinya pula Frattesi bisa bertandem bareng sebagai starter bersama Nicolo Barella di timnas Italia.
Padahal, selama di Inter, dia belum pernah merasakan main bareng Barella sejak menit pertama.
Melihat kiprahnya kemarin, pelatih Inter, Simone Inzaghi bisa jadi tergoda untuk mencoba Frattesi debut sebagai starter dalam Derby della Madonnina melawan Milan, Sabtu nanti.
“Saya tahu bahwa saya harus banyak belajar dan pertandingan seperti ini membantu saya menjadi lebih dewasa.
Wajar jika pelatih mengambil keputusan, siapa tahu ada pemain lain di Inter yang lebih siap dibandingkan saya saat ini,” kata Faretti merendah.
Laga ini juga menjadi debut kandang istimewa bagi pelatih Spalletti.
Italia tadinya sempat dicekam kekhawatiran dengan cederanya sejumlah pemain pilar, termasuk Federico Chiesa. Namun kedalaman tim ternyata bisa diandalkan, dan sudah teruji di laga ini.
Terlepas dari periode singkat setelah jeda, Italia mendominasi pertandingan dengan gaya sepak bola yang mengalir mengingatkan kepada tim Napoli yang membawa Spalletti meraih gelar bersejarah Serie A musim lalu.