Bola berakhir di pelukan penjaga gawang PSS Sleman Anthony Pintus.
PSS Sleman asuhan Marian Mihail belum bisa lepas dari tekanan. Beberapa kali salah umpan diperagakan Super Elja, yang membuat Borneo FC mudah melakukan antisipasi.
Puhiri kembali menghadirkan ancaman di sisi kanan permainan. Dia sukses melepaskan umpan crossing setelah lolos dari jebakan offside.
Namun umpan yang dilakukan winger yang pernah bermain di Liga Thailand ini masih bisa diantisipasi oleh kiper PSS. Skor 0-0 di menit ke-11.
Peluang pertama dihasilkan Super Elja pada menit ke-14.
Bola hasil terobosan dari Riki Dwi Saputro menemukan kaki Hokky Caraka.
Penyerang Timnas U23 Indonesia ini langsung melepaskan sepakan dari dalam kotak penalti. Sayang, tembakan penyerang muda PSS Sleman masih menyamping di sisi kanan gawang Borneo FC.
Selang dua menit, Super Elja kembali menghadirkan ancaman bagi gawang Borneo kawalan Nadeo Argawinata.
Kali ini giliran Ibrahim Sanjaya yang berhasil merangsek ke dalam area penalti. Sayang, sontekannya masih bisa ditepis oleh Nadeo.
Tensi pertandingan yang tinggi membuat sedikit friksi terjadi antara Wahyudi Hamisi dan Stefano Lilipaly di menit ke-28. Keributan antar pemain dan saling dorong pun terjadi.
Hasilnya, Fano dan Jihad Ayoub mendapatkan hadiah kartu kuning dari wasit yang memimpin laga.
Riki Dwi Saputro nyaris mencetak gol pada menit ke-34. Tembakannya dari luar kotak penalti menyulitkan Nadeo.
Namun bola hasil sepakan pemain muda PSS Sleman ini hanya menerpa sisi luar jaring gawang Borneo FC.
Fano Lilipaly membuang peluang emas di mulut gawang PSS Sleman setelah tembakannya di menit 37 melebar. Padahal mantan winger Bali United tersebut tinggal one on one dengan penjaga gawang Anthony Pintus.