TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Manchester United, Erik Ten Hag tak mau menjadikan Andre Onana sebagai kambing hitam kekalahan keempat timnya dalam enam laga musim ini.
“Dalam sepak bola akan selalu ada kesalahan, jadi jangan menjadikannya lebih besar dari yang sebenarnya,” kata Erik Ten Hag di Sky Sports.
“Tentu saja, dia tahu dia harusnya bisa menghentikan bola tapi cara Sane menendang bola itu sepertinya membuatnya kesulitan," ucap Erik Ten Hag lagi.
“Kami harus mendukungnya di lapangan, tidak hanya dalam kehidupan, kami harus membantunya.
Itu tidak hanya berlaku bagi Andre, tapi juga bagi semua pemain lain. Mereka harus memahami bahwa mereka berada dalam situasi yang sama," kata pelatih asal Belanda ini.
Namun, Ten Hag tak menutupi penyesalan atas kekalahan di Allians Arena ini.
“Ketika Anda mencetak tiga gol di Munich, Anda seharusnya minimal meraih satu poin.
Anda harus lebih sering bercermin, melihat apa yang salah, karena gol-gol Bayern itu terlalu mudah terjadi," katanya.
Andre Onana tak mau lepas tangan setelah Manchester United ditekuk Bayern Muenchen 4-3 dalam pekan pertama penyisihan grup A Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Kamis (21/9) dini hari.
Onana, Kiper asal Kamerun berusia 24 tahun ini bersikeras untuk ikut berbicara dalam konferensi pers usai pertandingan.
Di momen itu, dengan penuh tanggung-jawab, Onana menyebut dirinya memang patut disalahkan atas kekalahan United.
"Ini situasi yang sulit bagi saya, saya telah mengecewakan tim. Itu karena saya, kami tidak memenangkan pertandingan ini," kata Onana di depan media.
Kiper anyar United seharga 47,2 juta pound (Rp894,2 miliar) itu kini telah kebobolan 14 gol dalam enam pertandingan sejak menggantikan David de Gea, dan mengakui bahwa itu belum cukup bagus.
"Kami memulai dengan sangat baik dan setelah kesalahan saya, kami kehilangan kendali permainan. Saya masih harus banyak membuktikan (kepada fans). Permulaan saya tidak begitu baik, tidak seperti yang saya inginkan," katanya dikutip dari Daily Mail.
'Mereka tidak menciptakan peluang apa pun. Gol mereka lahir dari tembakan tepat sasaran pertama mereka. Saya melakukan kesalahan, dan tim terjatuh. Kami berjuang sampai akhir tapi saya harus menyadari bahwa kami tidak menang karena saya," ujarnya lagi menegaskan.