Tapi dia menandaskan bahwa itulah risiko menjadi seorang penjaga gawang. "Seperti inilah kehidupan seorang penjaga gawang, dan kami harus terus melangkah. Ini masa yang sulit. Kami harus bersatu, dan belajar dari kesalahan,” kata Onana.
Mimpi buruk Onana terjadi di menit ke-28 saat skor masih imbang 0-0. Bermula dari assist manis dengan tumit dari Harry Kane, Leroy Sane melepaskan tendangan mendatar sedikit di luar kotak penalti.
Tendangannya tergolong pelan, dan rendah. Onana sebenarnya sudah menangkapnya sembari menjatuhkan diri, namun bola terlepas, dan gol! Sang kiper tampak sangat terpukul dengan gol tak perlu tersebut. Dia terus telungkup, dan harus dibangunkan rekannya untuk berdiri lagi.
Sialnya, setelah itu festival gol pun terjadi. Empat menit berselang, empat menit kemudian, Serge Gnabry menambah derita Setan Merah golnya.
Setan Merah memperkecil skor 1-2 berkat gol Rasmus Hojlund pada menit ke-49. Namun, Harry Kane kembali membuat Muenchen unggul dua gol lewat titik putih pada menit ke-53.
Kejar-kejaran terus terjadi setelah Casemiro mencetak gol pada menit ke-88, dan membuat kedudukan menjadi 3-2.
Pada masa injury time, Mathys Tel membawa Die Rotten menjauh 4-2, sebelum Casemiro menipiskan skor yang berakhir jadi 4-3.
Blunder Onana yang berujung gol, tak bisa dipungkiri menjadi pembuka gerbang festival gol ini.
Mantan gelandang Man United, dan Bayern Muenchen, Owen Hargreaves sampai terperangah dengan kesalahan elementer sang kiper tersebut.
"Dia hanya perlu menangkapnya. Sane menendang bola tak terlalu keras. Dan bola itu tak terlalu kencang. Saya tak tahu apakah Onana tak bisa mengatur kakinya. Tapi seharusnya bola itu tak masuk," ujar Hargreaves.
"Dan dia tahu itu kesalahan besar. Lihat reaksinya. Dia menggelengkan kepalanya, dia sangat frustrasi. Dia tahu dia tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu," katanya.
Mantan bek United, Rio Ferdinand menyebut blunder itu akan jadi mimpi buruk Onana.
"Dia percaya diri seperti yang Anda lihat bagaimana dia bermain sebagai sweeper dengan maju ke luar kotak penalti. Tapi sebagai penjaga gawang, Anda dibayar untuk berjaga di bawah mistar, dan melakukan penyelamatan," kata Ferdinand
"Reaksinya setelah itu memberitahu Anda bahwa dia seharusnya benar-benar bisa menyelamatkan bola itu. Ibaratnya itu adalah makanan dan minuman untuknya. Ini adalah kesalahan yang sangat buruk, dan dia harus memperbaikinya,” katanya.