Kerusuhan itu berlanjut hingga luar stadion.
Para penggemar berkumpul di luar untuk menyuarakan kekesalan mereka.
Selain itu, penggemar yang berkumpul di luar justru ingin merangsek masuk ke dalam stadion.
Hal itu membuat pihak keamanan berupaya menghalau para penggemar tersebut.
Tembakan gas air mata pun dilepaskan ke arah suporter yang mulai rusuh.
Sontak mereka langsung lari menjauhi tembakan gas air mata tersebut.
Pihak kepolisian pun merilis pernyataan resmi mereka.
Melalui platform sosial media Twitter (kini bernama X), mereka menyatakan kondisi sudah mulai kondusif.
"Setelah pertandingan dihentikan, suporter mendobrak masuk ke pintu masuk stadion," ungkap kepolisian dikutip dari Reuters.
"Ketertiban berhasil dikembalikan lagi," sambungnya.
Kekalahan sementara Ajax atas Feyenoord ini bak menjadi puncak buruknya performa tim asal Amsterdam.
Mereka kini hanya menempati peringkat ke-13 dari 18 tim yang berkompetisi di Liga Belanda.
Hasil itu jelas tak sesuai dengan apa yang biasa diraih Ajax.
Pasalnya mereka adalah salah satu tim besar tradisional kompetisi tersebut.
Kini semua pihak menunggu keputusan yang akan diambil pihak berwenang.
Andai laga tak dilanjutkan, Ajax akan sangat rugi.
Pasalnya mereka masih memiliki peluang untuk mencetak gol pada 45 menit kedua.
Meski tak ada jaminan, peluang tersebut patut dijaga terus oleh Ajax yang juga berjuang keluar dari keterpurukan.
(Tribunnews.com/Guruh)