TRIBUNNEWS.COM- Para fan Liverpool mencak-mencak dengan keputusan kontroversial pengadil lapangan yang berujung kekalahan The Reds 2-1 dari Tottenham Hotspur dalam pekan ke-7 Liga Primer di Stadion Tottenham, Sabtu (30/9) malam.
Big match antara Tottenham vs Liverpool tersebut berlangsung seru, dan sarat drama.
Diawali kartu merah dari wasit Simon Hooper untuk Gelandang Liverpool, Curtis Jones di menit ke-26.
Ia langsung diusir akibat tekelnya terhadap Yves Bissouma.
Unggul jumlah pemain, Spurs langsung menekan, dan memetik hasilnya lewat gol Son Heung-min menit ke-36 memanfaatkan umpan Richarlison.
Tapi Liverpool tak menyerah begitu saja dan menyamakan jelang babak pertama usai melalui Cody Gakpo hasil assists dari Virgil van Dijk.
Babak kedua, The Reds kehilangan lagi seorang pemain. Kali ini, Diogo Jota menerima kartu kuning kedua pada menit ke-69. Kendati hanya bermain dengan sembilan pemain, The Reds mampu menahan imbang sampai masuk waktu normal, 90 menit.
Sayangnya, ketika perpanjangan waktu, tepatnya di menit 90+6, terjadilah klimaks. Umpan bek Spurs Pedro Porro menyentuh Joel Matip, dan berbelok ke gawang sendiri. Gol bunuh diri menyakitkan yang membuat The Reds kalah 1-2.
Namun, dari rangkaian drama itu, justru yang paling menyulut kontroversi adalah gol winger Liverpool, Luis Diaz yang dianulir pada menit ke-34 saat skor masih 0-0. Wasit menilai, pemain asal Kolombia itu lebih dulu berada pada posisi offside.
Hanya, banyak pihak yang menganggap keputusan wasit salah karena Diaz jelas-jelas berada dalam posisi onside.
Tidak hanya itu, dalam momen yang krusial tersebut, wasit Simon Hooper tidak memilih untuk mengecek ulang melalui Video Assistant Referee (VAR). Keputusan tersebut dinilai merugikan dan merusak momentum Liverpool.
Setelah laga berakhir, organisasi wasit Liga Inggris, PGMOL, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah melakukan kesalahan, dan meminta maaf karenanya. Seharusnya, gol Luis Diaz tidak dianulir karena dia berada di posisi onside.
"Ini merupakan sebuah kesalahan faktual yang jelas dan nyata dan seharusnya gol tersebut disahkan melalui intervensi VAR, tetapi VAR gagal melakukan intervensi. PGMOL akan melakukan tinjauan penuh terhadap situasi yang menyebabkan kesalahan tersebut," lanjut pernyataan tersebut.
Menurut Klopp, pernyataan maaf dari PGMOL itu tidak membantu mengubah situasi.