Dengan demikian, nantinya enam negara sebagai tempat menggelar Piala Dunia 2030 nanti akan lolos secara otomatis.
Adapun keputusan mengenai co-host Piala Dunia 2030 ini merupakan hasil pembicaraan selama berbulan-bulan antara UEFA dan federasi Amerika Selatan dan Afrika, yang mencapai kesepakatan sebelum membawa proposal tersebut ke FIFA.
FIFA sendiri juga memberi dukungan kepada tiga konfederasi tersebut guna menghindarkan mereka dari proses penawaran yang panjang dan mahal, namun hal ini perlu mendapat persetujuan pada Kongres FIFA tahun depan.
Sebelumnya, Spanyol, Portugal, dan Maroko dianggap sebagai favorit untuk memenangkan hak menjadi tuan rumah pada tahun 2030.
Ketiganya telah mengonfirmasi pencalonan bersama pada awal tahun ini. Sementara Uruguay dan Argentina mengumumkan niat mereka untuk bersama-sama menjadi tuan rumah Piala Dunia keseratus sejak tahun 2017.
Langkah Uruguay dan Argentina itu juga diikuti oleh Paraguay dan Chili, keduanya juga menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah.
Arab Saudi juga sempat dikabarkan tertarik untuk menjadi tuan rumah. Saudi mengadakan pembicaraan dengan Yunani dan Mesir tahun lalu mengenai pengajuan penawaran bersama.
Namun seiring perkembangan, Arab Saudi berfikir ulang dan lebih memilih mengajukannya pada 2034.
Dengan FIFA yang mempertahankan prinsip rotasi konfederasi, hanya tuan rumah dari Asia dan Oseania yang akan diundang untuk mengajukan penawaran pada tahun 2034.
Dengan demikian, Arab Saudi berada dalam posisi yang terdepan untuk menjadi tuan rumah, meskipun ada minat dari Australia dan Selandia Baru.
(Tribunnews.com/Tio)