News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2030

Piala Dunia 2030 Digelar di Enam Negara di Tiga Benua, Edisi Spesial Merayakan 100 Tahun Turnamen

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Replika trofi Piala Dunia FIFA ditampilkan di lapangan saat upacara pembukaan menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 20 November 2022. Piala Dunia 2030 akan digelar di enam negara berbeda di tiga benua, Rabu (4/10/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Piala Dunia 2030 akan digelar di enam negara berbeda di tiga benua, Rabu (4/10/2023).

Daily Mail melaporkan, Spanyol dan Portugal di Eropa, serta Maroko di Afrika Utara akan menjadi tuan rumah bersama.

Namun demikian, sebelum ketiga negara tersebut menggelar pertandingan, terlebih dulu tiga laga pembuka akan dimainkan di Amerika Selatan.

Uruguay, Paraguay dan Argentina masing-masing akan menggelar satu pertandingan di Piala Dunia 2030 nanti.

Adanya enam negara di tiga benua yang akan menggelar laga Piala Dunia ini sebagai langkah untuk memperingati 100 tahun turnamen tersebut.

"Dewan FIFA, yang mewakili seluruh dunia sepak bola, dengan suara bulat sepakat untuk merayakan seratus tahun Piala Dunia FIFA, yang edisi pertamanya dimainkan di Uruguay pada tahun 1930, dengan cara yang paling tepat," tulis FIFA dalam keterangan di laman resminya.

Baca juga: 25 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan Brunei di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Daftarnya

FIFA dalam keterangan di laman resminya menyatakan, pertandingan pertama Piala Dunia 2030 akan diadakan di Montevideo, Uruguay.

Hal ini dilakukan untuk mengakui warisan yang dimiliki Uruguay sebagai pemenang sekaligus tuan rumah Piala Dunia pertama.

Pertandingan kedua kemudian akan digelar di Argentina, negara yang juga merupakan finalis pertama bersama Uruguay.

Sementara pertandingan ketiga dilakukan di Paraguay untuk mengakui posisi negara tersebut sebagai tempat lahirnya federasi Amerika Selatan, CONMEBOL.

Meski laga pertama dilakukan di Uruguay, namun FIFA menyatakan upacara pembukaan harus berlangsung di Spanyol, Portugal atau Maroko.

Dewan FIFA sendiri menilai dan menyetujui bahwa satu-satunya pencalonan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 adalah pencalonan bersama Maroko, Portugal, dan Spanyol.

"Pertandingan pertama dari tiga pertandingan ini tentu saja akan dimainkan di stadion tempat semuanya dimulai, di Estádio Centenário yang mistis di Montevideo, tepatnya untuk merayakan edisi keseratus Piala Dunia FIFA."

"Dewan FIFA juga sepakat dengan suara bulat bahwa satu-satunya pencalonan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 adalah pencalonan bersama Maroko, Portugal, dan Spanyol," tulisnya.

Baca juga: FIFA Rilis Daftar Wasit Piala Dunia U17 2023, Indonesia Sumbang Tiga Nama

Dengan demikian, nantinya enam negara sebagai tempat menggelar Piala Dunia 2030 nanti akan lolos secara otomatis.

Adapun keputusan mengenai co-host Piala Dunia 2030 ini merupakan hasil pembicaraan selama berbulan-bulan antara UEFA dan federasi Amerika Selatan dan Afrika, yang mencapai kesepakatan sebelum membawa proposal tersebut ke FIFA.

FIFA sendiri juga memberi dukungan kepada tiga konfederasi tersebut guna menghindarkan mereka dari proses penawaran yang panjang dan mahal, namun hal ini perlu mendapat persetujuan pada Kongres FIFA tahun depan.

Sebelumnya, Spanyol, Portugal, dan Maroko dianggap sebagai favorit untuk memenangkan hak menjadi tuan rumah pada tahun 2030.

Ketiganya telah mengonfirmasi pencalonan bersama pada awal tahun ini. Sementara Uruguay dan Argentina mengumumkan niat mereka untuk bersama-sama menjadi tuan rumah Piala Dunia keseratus sejak tahun 2017.

Langkah Uruguay dan Argentina itu juga diikuti oleh Paraguay dan Chili, keduanya juga menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah.

Arab Saudi juga sempat dikabarkan tertarik untuk menjadi tuan rumah. Saudi mengadakan pembicaraan dengan Yunani dan Mesir tahun lalu mengenai pengajuan penawaran bersama.

Namun seiring perkembangan, Arab Saudi berfikir ulang dan lebih memilih mengajukannya pada 2034.

Dengan FIFA yang mempertahankan prinsip rotasi konfederasi, hanya tuan rumah dari Asia dan Oseania yang akan diundang untuk mengajukan penawaran pada tahun 2034.

Dengan demikian, Arab Saudi berada dalam posisi yang terdepan untuk menjadi tuan rumah, meskipun ada minat dari Australia dan Selandia Baru.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini