Staistik menunjukkan Haaland tidak hanya gagak mencetak gol atau asis, dia bahkan tidak bisa melepaskan tembakan, gagal mencetak shots on target, dan 3 kali kalah duel lawan Saliba.
Erling Haaland tidak mencatatkan satu tembakan pun melawan Arsenal. Haaland pun sampai gagal melepaskan tendangan ke arah gawang sepanjang pertandingan.
Haaland hanya bisa membuat 19 sentuhan dan 11 kali umpan, catatan yang membuat banyak netizen mempertanyakan bagaimana Haaland bisa dapat Ballon d'Or?
Haaland sebenarnya telah mencoba melakukan bodycheck William Saliba namun ternyata dia hanya seperti menghantam tembok.
Saat berlari mengejar bola, Haaland menghantamkan dirinya ke arah William Saliba sambil mengejar bola, namun adu body itu dimenangkan oleh William Saliba yang tetap kokoh bisa berlari mengejar bola saat Man City berupaya melakukan serangan balik ke jantung pertahanan Arsenal.
Haaland dihantui kegagalan tampil gemilang di pertandingan besar lainnya, penampilan yang bisa mengancam dia untuk bisa memenangkan Ballon Dor.
William Saliba memenangkan 100 persen duelnya dan menyelesaikan 97 persen umpannya melawan Man City. Dia tidak melakukan satu pun pelanggaran, tidak bisa dilewati oleh Haaland satu kali pun.
Sehingga banyan netizen menuliskan anekdot apa isi saku Wlliam Saliba, "Dompet, kunci, ponsel, dan Erling Haaland" tulis Netizen.
Usai laga Haaland, Jack Grealish dan kawan-kawan dari Arsenal sempat berkonfrontasi dengan Williams Saliba Cs saat berjalan menuju lorong ruang ganti.
Aksinya itu tentu saja diteriaki oleh fans Arsenal.
Para fans Arsenal bersorak gembira saat melihat William Saliba berjalan memperlihatkan otot kedua tangannya yang diangkat sambil melihat ke arah penonton yang gembira menyaksikan kemenangan Arsenal.
Arteta memuji kemenangan spesial Arsenal atas Manchester City.
Mikel Arteta memuji kemenangan 1-0 Arsenal yang istimewa melawan Manchester City.
The Gunners akhirnya mengakhiri penantian delapan tahun mereka untuk mengalahkan tim Pep Guardiola di Liga Premier.
Tendangan Gabriel Martinelli yang berbelok pada menit ke-86 menyelesaikan pertandingan yang menegangkan berakhir dengan skor 1-0 di Stadion Emirates.
Hasil yang memberi Arsenal kemenangan pertama mereka di liga atas pemenang treble sejak Desember 2015.
Arsenal berada dua angka di atas City di posisi kedua saat mereka mengejar gelar pertama dalam 20 tahun.
Arsenal telah menyia-nyiakan peluang mereka musim lalu dengan keterpurukan di akhir pertandingan yang menyerahkan trofi kepada pasukan Guardiola.
Mengingat rekor buruk mereka dalam 12 kekalahan liga berturut-turut melawan City sebelum akhir pekan ini, tidak mengherankan jika Arteta dan para pemainnya menikmati perayaan pasca pertandingan di lapangan untuk menyenangkan para penggemar mereka yang bergembira.
"Ini spesial. Sudah lama sekali sejak klub ini mengalahkan Manchester City," kata Arteta dikutip dari AFP.
“Kami merasa hari ini bisa menjadi hari yang tepat, namun kami memerlukan penampilan besar dari semua orang dan kami telah mencapainya".
"Para pemain mempunyai disiplin yang luar biasa, mereka memenangkan banyak bola. Kami tidak memiliki sedikit ancaman namun secara keseluruhan atmosfernya sungguh luar biasa."
Keputusan Arteta untuk memasukkan pemain sayap Brasil Martinelli sebagai pemain pengganti di babak pertama terbukti merupakan langkah bijak,
dengan Thomas Partey dan Kai Havertz juga terlibat dalam gol tersebut setelah masuk dari bangku cadangan.
“Kami memulai babak kedua dengan sangat, sangat baik. Pemain pengganti membuat perbedaan besar,” kata Arteta.
"Martinelli berusaha keras untuk bisa tampil dalam pertandingan ini, tidak ada yang percaya dia akan berada di sana. Staf medis gemetar tetapi dia ada di sana dan dia tampil luar biasa."
Kemenangan ini mengirimkan pesan.
Keruntuhan menyakitkan Arsenal musim lalu bisa menjadi pukulan besar bagi moral mereka menjelang musim baru.
Tapi Arteta menjaga para pemainnya tetap fokus dan mereka menunjukkan keinginan yang mengesankan untuk menahan City sebelum memukul mereka dengan pukulan telak.
"Kami tahu kami harus menderita dan kami melakukan itu. Anda memerlukan performa besar. Rasanya seperti kemenangan besar," kata Arteta.
“Ini mengirimkan pesan kepada tim kami, untuk terus melakukan apa yang kami lakukan dan tetap rendah hati dan kami adalah tim yang sangat sulit dikalahkan.”
Sementara Arsenal memasuki jeda internasional dengan semangat setelah kemenangan katarsis yang membuat mereka tertinggal dari pemimpin klasemen Tottenham dalam hal gol yang dicetak,
Guardiola memiliki masalah yang harus diselesaikan menyusul kekalahan ketiga City dalam empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Untuk pertama kalinya sejak Desember 2018, sang juara bertahan kalah dua kali berturut-turut di liga,
dengan kegagalan mereka di London utara terjadi setelah kekalahan 2-1 di Wolves akhir pekan lalu dan kekalahan di Piala Liga melawan Newcastle.
"Kami sudah mencoba. Saya pikir dari kedua kubu tidak banyak peluang. Kedua tim melakukan tekanan tinggi dengan baik. Terjadi ketat dan pada akhirnya, satu aksi, kami kalah. Selamat untuk mereka," kata Guardiola.
Kedua manajer menolak untuk mengungkapkan apa yang memicu insiden setelah peluit akhir dibunyikan di mana bintang City Erling Haaland dan Kyle Walker tampaknya terlibat pertengkaran dengan anggota ruang belakang dan staf keamanan Arsenal.
Tampaknya terjadi gesekan antara Haaland dan pelatih bola mati Arsenal Nicolas Jover saat kedua tim berjalan menuju terowongan.
“Saya tahu apa yang terjadi dan saya tidak ingin mengatakan apa pun,” kata Guardiola,
sementara Arteta tidak menambahkan apa pun mengenai perselisihan tersebut.