News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Profil Basra International Stadium, Angkernya Kandang Irak yang Bikin Timnas Indonesia Was-was

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar udara yang diambil pada 8 Maret 2022 menunjukkan pemandangan Stadion Internasional Basra, juga dikenal sebagai stadion Palm Trunk, di kota Basra, Irak selatan. Profil Basra International Stadium membuat Timnas Indonesia waspada bermain di kandang Irak saat pembuka Putaran 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Hussein FALEH / AFP

TRIBUNNEWS.COM -  Penggawa Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni Putaran 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam laga pembuka melawan Irak, Kamis (16/11/2023).

Rencananya, Irak akan menjamu skuad asuhan Shin Tae-yong di Basra International Stadium atau Stadion Internasional Basra, Basra, Irak Selatan.

Profil mentereng markas Al Mina'a SC ini memiliki kapasitas penonton sebanyak 65 ribu orang.

Basra International Stadium juga menjadi tempat pelaksanaan final Piala Asia AFC pada 2018 dan Piala Teluk Arab 2023.

Baca juga: Persiapan Spesial Timnas Indonesia Lawan Irak, Shin Tae-yong Simpan Info Penting Singa Mesopotamia

Di balik dua event besar tersebut, terdapat catatan kelam Stadion Internasional Basra dalam final Piala Teluk Arab 2023 mempertemukan Irak dan Oman.

Al Jazeera memberitakan, kerusuhan suporter jelang laga mengakibatkan empat warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka karena berdesakan dan terinjak-injak.

Suporter yang hadir kala itu berjubel dan stadion penuh dengan pendukung yang ingin menyaksikan tim kesayangannya menang.

Pemandangan umum menunjukkan Stadion Internasional Basra terisi untuk pertandingan final Piala Teluk Arab malam ini antara Irak dan Oman, pada 19 Januari 2023 di kota Irak selatan. Satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika terjadi desak-desakan di luar stadion sepak bola di Irak selatan beberapa jam sebelum final Piala Teluk, kata sumber medis dan keamanan. Hussein Faleh / AFP (Hussein FALEH / AFP)

Selain itu, Irak belum terkalahkan dalam tiga pertandingan kandang internasional mereka di Basra. Bahkan tim tamu tak bisa sekali pun membobol gawang Irak.

Catatan tersebut tentunya  harus menjadi kewaspadaan Asnawi Mangkualam dan kolega dalam laga away mereka, November mendatang.

Selain terkenal dengan suporter militan, Irak menjadi tim favorit dalam penyisihan grup Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Berikut Profil Basra International Stadium dikutip dari berbagai sumber:

Basra International Stadium atau Stadion Internasional Basra dibangun pada 2009 dan selesai pada 2013.

Pemerintah Irak menggelontorkan dana sebesar 550 juta Dollar atau sekitar Rp 8,7 triliun untuk membangun stadion ini di pusat olahraga Basra.

Stadion utama di kompleks ini berkapasitas 65.000 orang dan stadion sekunder berkapasitas 10.000 orang.

Diketahui, stadion Basra telah menyelenggarakan empat laga penting dan bersejarah.

Yakni dua kali laga FIFA Matchday, lawan Yordania pada 2017 dan lawan hong Kong pada 2019. Kedua laga tersebut berakhir kemenangan untuk tuan rumah.

Kemudian laga penting yang digelar di Stadion Internasional Basra adalah final Piala AFC 2018, serta yang terakhir adala final Piala Teluk Arab 2023.

2018 – Kejuaraan Persahabatan Internasional (Irak 1:0 Yordania)
2018 – Final Piala AFC 2018 (Al-Quwa Al-Jawiya 2:0 Altyn Asyr)
2019 – Kejuaraan Persahabatan Internasional (Irak 2-0 Hong Kong)
2023 – Piala Teluk Arab (Irak 3:2 Oman)

Ciri stadion ini memiliki kekhasannya sebagai stadion yang berada di wilayah timur tengah atau bagian negara Arab.

Stadion ini memiliki sebutan Palm Truck Stadium atau Stadion Batang Sawit. Hal ini tercermin pada fasad luar stadion yang terinspirasi noleh kulit pohon kurma yang bergelombang.

Sesuai dengan ciri khas Basra yang dikneal sebagai kota budidaya dan penanaman pohon kurma.

Tragedi Final Piala Teluk Arab di Basra

Mengutip Al Jazeera, empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka karena terinjak-injak di Stadion Internasional Basra di Irak selatan menjelang final Piala Teluk Arab.

Melaporkan dari Basra, Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera mengatakan dari sekitar 80 orang yang terluka “dalam kondisi kritis” setelah insiden pada hari Kamis (19/1/2023).

Pertandingan berlangsung pada Kamis malam dan Irak mengalahkan Oman 3-2, memenangkan turnamen Piala Teluk Arab yang diikuti delapan negara.

Ribuan penggemar tanpa tiket berkumpul di luar Stadion Internasional Basra sejak fajar dengan harapan menyaksikan pertandingan internasional kandang yang jarang terjadi.

Seorang fotografer dari kantor berita Agence France-Presse di dalam stadion mengatakan pintu putar masih ditutup ketika situasi berdesakan terjadi.

Sirene berbunyi saat ambulans tiba untuk membawa korban luka ke rumah sakit.

Abdelwahed mengatakan beberapa orang yang tidak memiliki tiket mencoba masuk ke dalam stadion, menurut sumber keamanan stadion.

Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan lautan orang di luar stadion.

Abdelwahed dari Al Jazeera mengatakan, menurut Federasi Sepak Bola Irak, sekitar 90 persen tiket telah terjual sebelum pertandingan dimulai.

Ia menambahkan, hal ini membuat marah banyak penggemar sepak bola Irak, lantaran beberapa di antaranya melakukan perjalanan melintasi beberapa provinsi untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

Untuk “meredakan kemarahan” para penggemar yang diusir dari sekitar stadion, pihak berwenang memasang layar besar di zona penggemar di alun-alun utama kota “untuk memberi mereka kesempatan menonton pertandingan di luar ruangan”, kata Abdelwahed. .

Adapun turnamen dimulai pada 6 Januari 2023 diikuti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman dan Irak.

Ini adalah pertama kalinya sejak 1979 Irak menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Sanksi yang diterapkan selama beberapa dekade terhadap Irak telah mencegah negara itu menjadi tuan rumah acara olahraga apa pun.

Abdelwahed mengatakan puluhan ribu orang datang dari luar negeri, sehingga memberikan “tekanan lebih besar pada infrastruktur kota yang sudah lemah”.

“Pihak berwenang mengatakan mereka beruntung menjadi tuan rumah acara istimewa seperti itu, namun kota ini belum sepenuhnya siap sebagaimana mestinya,” katanya.

“Basra telah mengalami beberapa masalah dalam beberapa dekade terakhir, seperti kurangnya layanan, kekosongan keamanan, dan banyak konflik baru-baru ini.”

Abdelwahed mengatakan pemerintah pusat di Bagdad tidak memiliki rencana pembangunan apa pun untuk kota di selatan itu “walaupun Basra adalah kota yang kaya, 70 persen minyak Irak [berasal dari Basra], kota ini masih menderita dan sebagian terpinggirkan.”

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini