TRIBUNNEWS.COM- Merupakan sebuah anomali dalam periode tersukses Manchester City di Liga Champions, bahwa penyerang utama mereka Erling Haaland mengalami paceklik gol selama periode tersebut.
Ya, Erling Haaland, sang monster gol sedang mengalami periode mandul dalam kiprahnya di Liga Champions.
Erling Haaland gagal mencetak gol dalam lima pertandingan di divisi terelite Eropa sejak musim lalu.
Puasa golnya itu berakhir setelah sang monster mengemas brace dalam kemenangan City 3-1 atas Young Boys dalam pekan ke-3 Liga Champions Grup G di Stadion Wankdorf, Bern, Swiss (26/10) dini hari.
Tuan rumah memberikan perlawanan hebat pada babak pertama. Strategi bertahan total sukses meredam dominasi penguasaan bola City yang mencapai 68 persen.
Namun, gawang mereka akhirnya bobol juga di babak kedua.
Tepatnya di menit ke-48. Manuel Akanji menjebol gawang Anthony Racioppi lewat sepakan kaki kanan dalam situasi kemelut.
Young Boys dengan luar biasa langsung menyamakan skor empat menit berselang.
Meschack Elia menyelesaikan serangan balik cepat, dan mengonversi umpan Cheikh Niasse dengan tendangan chip yang indah.
Dalam situasi imbang 1-1 itulah, Haaland menemukan kembali daya endus golnya yang tajam.
Setelah musim pertamanya yang gemilang di City di mana ia mencetak 52 gol dalam 53 pertandingan untuk membawa klub meraih Treble, termasuk gelar Liga Champions perdananya,
Haaland gagal mencetak gol saat menghadapi Crvena Zvezda dan RB Leipzig di pertandingan pembuka Grup G.
Hal ini bertepatan dengan absennya pemain andalan lini tengah Kevin de Bruyne, yang mengalami cedera, dan Ilkay Gundogan, yang kini berada di Barcelona.
Dan pada babak pertama di Bern, Haaland terlihat frustrasi. Peluang terbaiknya adalah menyambar bola dalam situasi satu lawan satu di menit ke-23, tapi bola masih melebar.
Di tengah hujan lebat dan di atas permukaan lapangan yang tidak familiar, ia membutuhkan umpan, dan peluang. Dan dia mendapatkannya saat Rodri dilanggar di dalam kotak penalti pada menit ke-67.