Pemain yang berposisi utama sebagai fullback kiri itu menjadi sosok pilar tak tergantikan di skuad Thailand.
Penggawa Buriram United itu terhitung telah mengecap total 83 caps pertandingan bersama tim Gajah Perang.
Pada tahun ini, Theerathon tercatat sudah berusia 33 tahun dan butuh diregenerasi oleh Thailand.
Begitu pula dengan Chanathip yang pernah menggemarkan sepak bola Asia Tenggara lantaran menjadi rekrutan mahal tim Jepang, Kawasaki Fronthale.
Kini, usia Chanathip juga sudah memasuki 30 tahun dan tampak mulai memberikan tempatnya ke pemain muda Thailand lainnya.
Nama pemain lain seperti Sarach Yooyen (31), Adisak Kraisorn (32) dan Kawin Thamsatchanan (33) juga sudah usang.
Berkaca dari situasi tersebut, usangnya generasi emas Timnas Thailand jelas perlu dimanfaatkan tim lainnya termasuk Timnas Indonesia.
Momentum Shin Tae-yong Buka Keran Prestasi Timnas Indonesia
Di tengah usangnya skuad generasi emas Timnas Thailand, hal itu jelas menguntungkan bagi Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia yang dilatih Shin Tae-yong perlu menjadikan momen ini sebagai pijakan untuk membuka keran prestasinya.
Seperti diketahui, Thailand kerapkali menjadi batu sandungan Timnas Indonesia meraih prestasi di berbagai turnamen.
Salah satunya saat momen Shin Tae-yong melakoni Piala AFF perdana bersama Timnas Indonesia.
Pada ajang Piala AFF 2021, Shin Tae-yong hanya tinggal selangkah lagi membawa Garuda meraih gelar juara pertamanya.
Hanya saja asa itu melayang setelah Timnas Indonesia dipecundangi Thailand di partai final.