Hanya saja, pada saat perhitungan suara Ballon d'Or, Van Dijk justru kalah tipis dengan Messi pada tahun 2019.
Satu tahun berselang, Lewandowski yang menjadi kunci Bayern Munchen meraih treble hingga sixtuple juga menjadi kandidat kuat pemenang Ballon d'Or.
Sayangnya, pihak France Football selaku penyelenggara Ballon d'Or secara mengejutkan meniadakan penghargaan tersebut.
Lewandowski pun harus gigit jari lantaran peluangnya untuk bisa memenangkan Ballon d'Or untuk pertama kalinya sirna.
Pada tahun berikutnya, Lewandowski sebenarnya masih berpeluang meraih penghargaan tersebut karena performanya masih konsisten.
Namun dalam pemungutan suara sama seperti Van Dijk, Messi lagi-lagi mengalahkan Lewandowski sebelum akhirnya mengklaim Ballon d'Or ketujuh.
Berkaca dari fakta tersebut, tak sedikit pihak yang memandang itulah beberapa contoh perampokan terbesar dalam sejarah penghargaan Ballon d'Or dalam 1,5 dekade terakhir.
Baca juga: Lionel Messi Berpeluang Mendapatkan Super Ballon dOr pada Akhir Dekade Ini
Pada tahun ini, nama Haaland menjadi kandidat teratas calon peraih Ballon d'Or lantaran mampu membawa The Citizens meraih treble winners.
Statistik gol yang mentereng makin melambungkan peluang Haaland untuk menyabet gelar perdana Ballon d'Or.
Hanya saja memang saingan Haaland juga berat yakni Messi yang sukses memenangkan gelar Piala Dunia 2022.
Isu liar pun mencuat lantaran pemenang Ballon d'Or telah bocor jelang empat hari pengumuman resmi di Prancis.
Ialah jurnalis Italia yang bernama Fabrizio Romano yang menyebut bahwa pemenang Ballon d'Or jatuh kepada Messi.
Fabrizio Romano mengonfirmasi bahwa Messi akan mengalahkan Haaland sebagai pesaing utama merebut Ballon d'Or.
"Leo Messi diperkirakan akan memenangkan Ballon d'Or 2023," tulis Fabrizio Romano melalui akun twitter pribadinya @FabrizioRomano.