TRIBUNNEWS.COM - Striker AS Roma, Romelu Lukaku mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan saat bereuni dengan mantan timnya, yakni Inter Milan.
Ya, Lukaku baru saja menghadapi mantan timnya, Inter Milan pada lanjutan giornata ke-10 Liga Italia, Senin (30/10/2023) dini hari WIB.
Hasil Liga Italia antara Inter Milan vs AS Roma yang berlangsung di Giuseppe Meazza Stadium itu berakhir dengan skor 1-0.
Gol semata wayang yang dicetak Inter Milan itu lahir dari aksi Marcus Thuram pada menit ke-81.
Baca juga: Aksi Nekat Penggemar Inter Milan untuk Romelu Lukaku, Terabas Larangan Bawa Peluit ke Stadion
Terlepas dari hasil pertandingan, terdapat kejadian menarik pada laga Inter Milan vs AS Roma tersebut.
Pasalnya, striker AS Roma, Romelu Lukaku tak mendapatkan sambutan hangat saat berjumpa mantan timnya, Inter Milan.
Alih-alih dapat sambutan hangat, Lukaku justru mendapat teror dari fans Inter Milan hingga diacuhkan Lautaro Martinez.
Pada pertandingan itu, para fans Inter Milan tampak memberikan teror kepada Lukaku sejak sang pemain melakukan pemanasan.
Ultras Inter Milan membagikan sekitar 40 ribu peluit kepada para pendukung yang hadir di stadion.
Adapun peluit itu digunakan untuk meneror kepada Lukaku.
Setiap Lukaku memegang bola, para Ultras Inter itu tampak meniup peluit dari segala penjuru stadion.
Selain mendapat teror dari fans tuan rumah, Lukaku tampaknya juga mendapat sambutan dingin dari para pemain Inter Milan.
Salah satu pemain Inter Milan yang menyambut dingin Lukaku adalah Lautaro Martinez.
Martinez tampak mengacuhkan Lukaku saat momen salaman kedua tim sebelum pertandingan dimulai.
Bahkan, Lautaro tak menatap wajah Lukaku saat salaman dengan eks mantan rekannya tersebut.
Usust punya usut, perlakuan yang diterima Lukaku itu bukanlah tanpa sebab.
Hal itu adalah bentuk kekecewaan fans Inter Milan setelah karena Lukaku dianggap berkhiranat.
Lukaku yang pada musim panas 2023 lalu sedang diupayakan Inter untuk dipermanenkaan dari Chelsea.
Namun ia malah diam-diam melakukan negosiasi dengan Juventus.
Tentu saja, Inter yang mengetahui hal itu langsung merasa kecewa.
Akibatnya, Lukaku mendapat perlakuan yang tidak hangat saat kembali ke Giuseppe Meazza Stadium.
Sebagai informasi, kemenangan melawan AS ROma ini membuat Inter Milan berhak naik ke puncak klasemen dengan perolehan poin 25.
Sementara itu, AS Roma menduduki peringkat kedelapan dengan 14 poin.
Kekalahan ini membuat catatan tiga kemenangan beruntun AS Roma di Liga Italia pun akhirnya terhenti.
Keluhan Jose Mourinho
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho menanggapi kekalahan timnya di kandang Inter Milan dengan skor 1-0 pada hasil Liga Italia pekan 10, Senin (30/10) dini hari WIB.
AS Roma sebenarnya bisa menahan permainan menyerang Inter Milan sepanjang babak pertama.
Menurut statistik Flashscore, Inter Milan tampil mendominasi di babak pertama dengan unggul 65 persen penguasaan bola.
Inter Milan juga menciptakan 12 kali ancaman ke gawang AS Roma.
Rinciannya, 1 tembakan mengarah tepat sasaran, 5 melenceng dan 6 sisanya terblokir bek tim tamu.
Statistik mengkilap Inter Milan berbeda dengan AS Roma, karena cuma menguasai bola 35 persen dan 0 ancaman.
Tuan rumah berjuluk Nerazzurri ini akhirnya memecahkan kebuntuan pada babak kedua menit 81.
Marcus Thuram menjadi penentu kemenangan Nerazzurri setelah memanfaatkan operan Franco Dimarco.
Gol Marcus Thuram sekaligus mengakhiri perlawanan AS Roma dengan skor kekalahan 1-0 di Giuseppe Meazza.
Buntut kekalahan yang diderita AS Roma, Jose Mourinho mempunyai dua keluhan.
Pertama, juru taktik dengan julukan The Special One ini mengeluhkan kartu kuning yang gampang dikeluarkan untuk para pemainnya.
Selama 90 menit pertandingan, AS Roma diganjar pengadil lapangan dengan 4 kartu kuning.
Pemain AS Roma yang dihadiahi kartu kuning itu adalah Gianluca Mancini (14'), Evan Ndicka (47'), Leandro Paredes (50') dan Bryan Cristante (68').
"Dengan segala kelelahan yang kami kumpulkan, begitu sedikit waktu untuk mempersiapkan pertandingan ini, saya rasa anak-anak saya menampilkan performa yang kuat," buka Jose Mourinho dikutip dari laman Football-Itala.
"Saya pikir perasaan yang ada di seluruh stadion, bukan hanya fans kami, tapi juga fans kami, adalah bahwa ini akan menuju hasil imbang," sambungnya.
"Tapi pemain kami mudah menerima kartu kuning untuk Mancini dan Ndicka, yang terasa seperti ditargetkan seperti halnya Cristante dan Paredes di lini tengah, sedangkan Inter hanya mendapat kartu kuning dari Pavard," keluh The Special One.
Berikutnya keluhan kedua Mourinho adalah banyaknya pemain cedera karena jadwal padat.
Sebagaimana diketahui, AS Roma datang ke kandang Inter Milan tanpa diperkuat banyak pemain inti.
Mereka yang absen bermain untuk AS Roma karena cedera adalah Paulo Dybala, Chris Smalling, Lorenzo Pellegrini, Renato Sanches, Leonardo Spinazzola, Tammy Abraham dan Marash Kumbulla.
Begitu banyaknya pemain cedera AS Roma tak lain bentrokan jadwal kompetisi domestik dengan Liga Eropa.
Mourinho beranggapan bahwa jadwal padat ini harusnya bisa diantisipasi oleh pemangku Liga Italia.
"Saya senang datang ke sini dengan separuh skuad hilang dan satu lagi hadiah dari Lega Serie A, karena kami bermain pada hari Minggu dan bukan Senin, terlepas dari semua itu, para pemain melakukannya dengan baik."
"Saya sedih karena kami pantas mendapatkan lebih," beber arsitek asal Portugal tersebut.
Terakhir, Mourinho menyampaikan kekecewaanya dengan wasit Fabio Maresca selaku hakim pertandingan Inter Milan vs AS Roma.
Ia merasa Maresca memperburuk kekalahan AS Roma karena beberapa keputusannya.
"Saya kecewa dengan hasil ini, karena para pemain berusaha sekuat tenaga dan gol tersebut dapat dihindari."
"Saya sedih karena tidak ada rasa hormat terhadap pemain saya, karena sikap Maresca terhadap Mancini dan Ndicka menunjukkan segalanya dengan jelas," tandas Mourinho.
Atas kekalahan ini, AS Roma gagal mempertahankan tren kemenangan di 3 pertandingan terakhir.
AS Roma pun kini tertahan di peringkat 8 klasemen Liga Italia.
Anak asuh Jose Mourinho kini mengantongi 14 poin hasil dari 4 kemenangan, 2 imbang dan 4 kalah.
Sementara Inter Milan melanjutkan tren tak pernah kalah di 4 pertandingan terakhir mereka.
Pasukan Simone Inzaghi sekarang memimpin puncak klasemen Liga Italia dengan 25 poin.
Inter Milan sejauh ini telah mengantongi 8 kemenangan, 1 imbang dan 1 kalah.
(Tribunnews.com/Ipunk/Hafidh Rizky Pratama)