Kedatangan Rasmus Hojlund nyatanya belum memberikan jaminan bahwa Manchester United tampil lebih tajam.
Kurangnya dukungan dari lini kedua entah dari Marcas Rashford ataupun Bruno Fernandes membuat Hojlund masih puasa gol di Liga Inggris.
Hingga pekan kesepuluh, Manchester United tercatat baru mampu mencetak 11 gol di Liga Inggris.
Catatan itu tergolong lebih sedikit daripada Chelsea yang menempati posisi yang tak jauh lebih baik.
Berkaca dari statistik tersebut, masalah identik ternyata sama-sama dihadapi Chelsea dan Manchester United awal musim ini.
Yakni tumpulnya lini serang kedua tim yang dapat diibaratkan selayaknya macan ompong.
Jika dibandingkan dengan produktifitas tim lainnya musim ini, baik Chelsea dan Manchester United patut khawatir.
Hal ini dikarenakan hanya ada beberapa tim saja yang level serangannya lebih buruk dari mereka.
Sheffield United yang kini menjadi juru kunci klasemen tercatat sebagai tim paling sedikit mencetak gol dengan tujuh gol.
Sementara, Crystal Palace, Bournemouth dan Burnley menjadi tim kedua yang paling seret lini serangnya dengan 8 gol.
Lalu Luton Town dan Fulham yang baru mencetak 9 gol, dan Everton dan Nottingham Forest dengan 10 gol.
Jika melihat kualitas skuad tim-tim diatas dibandingkan Chelsea maupun Manchester United.
Tentu statistik tersebut terasa mengkhawatirkan karena level lini serang Chelsea dan Manchester United hampir sama dengan tim papan bawah.
Bandingkan dengan penghuni tujuh besar musim ini yang sudah mencetak dua digit gol sejauh ini.