Penggemar yang ketiga menulis "Ini seharusnya merupakan kartu merah mutlak, mengapa Anda menyikut dan mencekik pemain?".
Yang lainnya bercanda: "Messi adalah pria tangguh yang ingin mengetahui pengawalnya akan datang," tulisnya.
Messi mencoba turun tangan saat rekan setimnya Rodrigo De Paul bentrok dengan pemain Uruguay Mathias Olivera.
Uruguay, yang dilatih oleh pelatih asal Argentina Marcelo Bielsa, mendapat tawa terakhir setelah mencetak dua gol di babak kedua.
Dua gol itu membuat Messi dan rekan-rekannya kalah untuk pertama kalinya.
Bek Barcelona Araujo mencetak gol pertama dan striker Liverpool Nunez mencetak gol kedua, meskipun kedua upaya tersebut seharusnya dapat digagalkan oleh kiper Aston Villa Emi Martinez.
Messi nyaris mencetak gol setelah tendangan bebasnya membentur mistar, namun dari seluruh penguasaan bola Argentina (64 persen) mereka nyaris tidak mengancam gawang Uruguay. Hanya mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran.
Hasil ini membuat Uruguay memperkecil jarak dengan Argentina di puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL.
Argentina berada di puncak dengan 12 poin, dan Uruguay kini hanya tertinggal dua poin dari mereka di peringkat kedua setelah menjadi tim pertama yang mencetak gol melawan pemenang Piala Dunia di kualifikasi.
“Kami tidak pernah merasa nyaman di pertandingan ini,” aku Messi usai pertandingan.
"Uruguay adalah tim yang mengandalkan fisik, mereka punya kerja sama tim yang bagus. Selalu seperti itu saat melawan mereka." kata manajer Argentina Lionel Scaloni.
"Uruguay adalah tim yang lebih baik... Kami tidak dapat berpikir bahwa karena kami adalah juara dunia, kami tidak akan pernah kalah lagi. Kami bukannya tidak terkalahkan, saya sudah mengatakannya sebelumnya dan saya akan terus mengatakannya," katanya.