Menurut mantan pelatih Italia, dan AC Milan, Arrigo Sacchi, Gli Azzurri saat ini berada di bawah tekanan psikologis yang kuat. "Ada banyak jebakan di dalamnya. Pertama, karena mereka (Ukraina) belum bermain (di babak sebelumnya - red.) dan beristirahat lebih banyak dari kami," kata Sachi di TUTTOmercatoWEB.
"Tantangan kedua, karena ketegangan adalah musuh lain dari tim nasional Italia. Kami harus coba mengisolasi (para pemain) dari dunia luar dan memastikan para pemain asuhan Spalletti tidak merasakan tekanan," ujarnya.
Dia menegaskan, kendati cukup bermain imbang, namun tim harus tetap menyerang untuk mengejar menang. "Tim harus mengikuti kredo manajer, yang suka menyerang.
Biarkan mereka melakukan hal yang sama saat melawan Ukraina, bukan hanya duduk dan menghitung seperti akuntan," kata Sacchi menegaskan.
Posisi Ukraina sementara itu kurang menguntungkan setelah hanya meraih satu poin dari dua laga kualifikasi kontra Inggris dan Italia September lalu. Untungnya, mereka merespons sebulan kemudian dengan mengalahkan Makedonia Utara dan Malta untuk meraih 13 poin di Grup C.
Tim asuhan Serhiy Rebrov kini berada di urutan ketiga grup. Namun, mereka memiliki poin yang sama dengan Italia, 13 poin.
Dengan demikian, kemenangan di BayArena -- yang jadi markas pengungsian karena di negeranya sedang kecamuk perang-- akan membuat Ukraina mengklaim posisi runner-up di belakang Inggris, dan sebuah tempat otomatis di Euro 2024.
Tim berjuluk "The Blue and Yellows" ini juga punya jaring pengaman setelah berada di posisi yang tepat untuk bermain di UEFA Nations League B. Namun hal tersebut belum menjadi jaminan penuh.
"The Blue and Yellows" memang gagal hadir di putaran final Piala Dunia 2022. Namun, mereka tampil mengesankan dengan lolos ke Euro 2020, dan mencapai perempat final kompetisi sebelum dihentikan Inggris 4-0.
Mengalahkan Italia akan menjadi tugas sangat sulit bagi pasukan Rebrov. Pasalnya rekor head to head mereka selama ini terbilang inferior.
Ukraina belum pernah mengalahkan Italia selama ini. Kalah tujuh kali dari sembilan kali duel, termasuk kalah 2-1 dalam pertemuan terakhir September lalu.
Ukraina diperkirakan akan memainkan Artem Dovbyk sebagai ujung tombak. Pemain berusia 26 tahun ini sedang membara dengan membawa Girona ke puncak klasemen La Liga, dan telah mengoleksi tujuh gol internasional.
Mykhaylo Mudryk dari Chelsea juga akan dimainkan sebagai penyerang. Sedang Yukhym Konoplya dapat dimainkan lebih ke depan untuk memberikan perlindungan di sisi kanan.
Oleksandr Zinchenko dari Arsenal adalah kapten tim, dan ia akan bermain di lini tengah. Sementara ada juga tempat di tim untuk sesama pemain Liga Primer, Vitalii Mykolenko dan Illya Zabarnyi, yang masing-masing mewakili Everton dan Bournemouth.