TRIBUNNEWS.COM - Legenda Liverpool, John Aldridge meyakini bahwa Manchester City dan Chelsea tidak akan terkena hukuman seperti Everton.
Seperti yang diketahui, The Toffees (julukan Everton) baru saja menerima penguarangan 10 poin karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Meski begitu, pihak Everton yang tak terima akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
Akibat pengurangan 10 poin, kini membuat Everton terpelosok ke zona degradasi dengan hanya mengemas 4 poin.
Baca juga: Pengurangan Poin Everton Bisa Seret Manchester City Dan Chelsea Degradasi Dari Liga Inggris
Pengurangan poin yang dijatuhkan kepada Everton otomatis membuat Man City dan Chelsea gelisah.
Untuk Man City, sang juara Liga Champions itu didakwa telah melanggar lebih dari 100 peraturan mulai dari tahun 2009 hingga 2018.
Sedangkan untuk Chelsea, menghadapi pengawasan atas laporan pembayaran yang terkait dengan mantan pemiliknya Roman Abramovich.
Namun legenda Liverpool, Aldridge, menggambarkan pengurangan poin Everton sebagai sesuatu yang 'berlebihan'.
Menurutnya, Man City maupun Chelsea tidak akan menghadapi hukuman seperti Everton.
Omongannya itu didasari oleh kekuatan finansial yang cukup untuk menjaga ketenangan Liga Premier.
“Everton tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Aldridge, dikutip dari Mirror.
"Saya tidak tahu bagaimana Anda mengukurnya, jadi saya rasa semuanya tergantung pada apa yang terjadi di masa depan."
Lebih lanjut Aldridge membandingkannya dengan Man City dan Chelsea.
"Kita semua telah melihat apa yang terjadi dengan Chelsea di bawah asuhan Roman Abramovich atau segalanya di Man City, 115 tuduhan."
"Apakah karena tim lain tampil bagus? Tim lain berada di enam besar? Mungkin ini ada hubungannya dengan Everton yang tidak punya uang untuk melawannya."
"City mendapat jumlah yang tidak terbatas, Chelsea mendapat jumlah yang tidak terbatas, jadi mereka telah menakuti orang-orang yang mencoba melakukannya selama bertahun-tahun"
"Everton secara fisik tidak bisa melakukan itu, saya yakin mereka akan melakukannya dilakukan juga dengan sumber daya yang sama."
Tanggapan Everton dan Pihak Liga Inggris
Sementara itu, Everton yang terkena hukuman tak ingin tinggal diam dan ingin melakukan banding.
Everton pun merilis pernyataan sebagai berikut:
"Klub meyakini bahwa komisi telah memberlakukan sanksi olahraga yang benar-benar tidak proporsional dan tidak adil..."
"Everton tetap berpendapat bahwa klub telah terbuka dan transparan dalam informasi yang diberikan kepada Liga Premier dan selalu menghormati integritas proses."
"Klub tidak mengakui temuan bahwa klub gagal bertindak dengan itikad baik yang paling besar dan tidak memahami bahwa ini merupakan tuduhan yang diajukan oleh Liga Premier selama proses berlangsung."
"Sanksi yang diberlakukan oleh komisi sangatlah tidak adil atau merupakan refleksi yang tidak adil dan wajar dari bukti yang diajukan."
"Klub juga akan memantau keputusan yang dibuat dalam kasus-kasus lain yang berkaitan dengan aturan profitabilitas dan keberlanjutan Liga Premier."
Liga Premier juga mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
"Selama proses, klub mengakui bahwa mereka melanggar PSR untuk periode yang berakhir pada musim 2021-22 tetapi sejauh mana pelanggaran itu masih menjadi sengketa.
"Setelah mendengar selama lima hari bulan lalu, komisi menentukan bahwa perhitungan PSR Everton FC untuk periode yang relevan menghasilkan kerugian sebesar 124,5 juta Poundsterling."
"Sebagaimana diklaim oleh Liga Premier, yang melebihi ambang batas 105 juta Poundsterlingyang diizinkan dalam aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR)."
(Tribunnews.com/Ali,Bobby)