Najwa Shihab Sebut Presiden FIFA Persilakan Kepolisian Bantu Perbaiki Sepakbola Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Satgas Antimafia Bola Independen yang juga jurnalis, Najwa Shihab turut hadir dalam kegiatan MoU antara Polri dengan PSSI terkait penegakkan hukum di sepakbola Indonesia hingga berantas mafia bola, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Najwa turut menjelaskan kinerja dari Satgas Antimafia Bola Polri dan Satgas Antimafia Bola Independen.
Satu di antara tugas dari Satgas Antimafia Bola Independen yakni menelusuri kegiatan-kegiatan mencurigakan seperti pengaturan skor yang laporannya didapatkan dari berbagai pihak.
Baca juga: Kasatgas Antimafia Bola Polri Umumkan 8 Tersangka Match Fixing Liga 2 2018: Ada Vigit Waluyo
Seperti halnya hari ini, di mana sinergi dari Satgas Antimafia Bola Polri dan Independen mampu mengungkapkan kegiatan pengaturan skor hingga judi online bola hingga para pelakunya ditangkap.
“Seperti yang Pak Asep (Kasatgas Antimafia Boka Polri) sampaikan hasil ekspos hari ini itu juga hasil kerja sama informasi yang didapatkan baik dari PSSI, maupun dari satgas Antimafia independen. Jadi kami menerima informasi semua, mengelola informasi dan melakukan investigasi sendiri. Ada yang memang cocok atau kemudian kami rasa ini ranahnya PSSI atau komite disiplin, ada yang dugaan pelanggaran hukum yang kuat dan itu yang kami koordinasikan dengan satgas Antimafia bola Polri,” kata Najwa
“Kami apresiasi khusus kepada Pak Asep dan tim atas kerja-kerja dan komitmen untuk bantu kompetisi yang sehat dan menjaga integritas kompetisi tanah air,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut Najwa juga menyampaikan, Presiden FIFA Gianni Infantino juga sangat ingin sepakbola Indonesia bersih dari praktik pengaturan skor.
Bahkan, Najwa yang kala itu berbincang dengan Gianni menyebut kalau orang nomor satu di FIFA itu mempersilakan Polri untuk masuk dan ikut membenahi sepakbola Indonesia khususnya dalam pemberantasan mafia sepakbola.
“Ketika berbincang dengan Presiden FIFA saat datang ke Indonesia pada saat pembukaan Piala Dunia U-17. Saya juga sempat berbincang tentang match fixing ini dan di situ disampaikan bahwa pengaturan pertandingan ini seperti kanker yang terjadi di seluruh dunia, dan salah satu terapi yang paling pas adalah kerja sama dengan aparat penegak hukum ,” ujar Najwa.
“Ketika pertandingan yang diatur ini adalah kejahatan. Uang yang digunakan dan dihasilkan itu digunakan lagi untuk membiayai lagi untuk kegiatan kriminal dan ini adalah tugas negara dan Polisi harus masuk,”
“Saya tahu ada kekhawatiran kalau Polisi masuk nanti ada intervensi dan sebagainya sementara pesan FIFA sendiri menyatakan bahwa butuh komitmen kepolisian, bagaimana memastikan integritas sepakbola dan ini praktek-praktek yang lazim dilakukan di beberapa negara,” pungkasnya.