TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta akhirnya dibebaskan dari dakwaan FA Inggris atas komentarnya pasca-kekalahan Arsenal 1-0 dari Newcastle awal 5 November lalu.
Arteta sempat didakwa karena mengeluarkan komentar yang bernada menghina ofisial pertandingan atau mempermalukan permainan.
Kala itu, Mikel Arteta secara terang-terangan menyebut laga Newcastle United vs Arsenal merupakan aib dari kompetisi Liga Inggris.
Pasalnya pengadil pertandingan, Stuart Attwell, banyak melewatkan momen-momen krusial yang dinilai merugikan Arsenal. Di antaranya ialah Sean Longstaff dan Bruno Guimaraes lolos dari kartu merah.
Menurut sudut pandang Arteta, keduanya melakukan pelanggaran keras yang berpotensi membuat pemainnya mengalami cedera parah.
Pun dengan gol yang dilesakkan Anthony Gordon, dalam prosesnya ada pelanggaran yang dilakukan Sean Longstaff dengan menghajar Kai Havertz dari belakang.
Baca juga: Kata Mikel Arteta setelah Bermain Imbang kontra PSV dengan Pemain Nol Pengalaman Liga Champions
Beberapa kali wasit melakukan pengecekan VAR, namun Stuart Attwell tetap mengesahkan gol dari Gordon tersebut.
"Ini memalukan. Ini memalukan. Itulah yang saya rasakan dan itulah yang dirasakan semua orang di ruang ganti. Anda tidak dapat membayangkan banyaknya pesan yang kami terima yang mengatakan bahwa ini tidak dapat dilanjutkan. Ini adalah memalukan. Maafkan aku, memalukan," kata Arteta kala itu.
FA menuduh komentar Arteta merupakan pelanggaran karena menghina ofisial pertandingan dan/atau merugikan permainan dan/atau menjelek-jelekkan pertandingan.
Namun, Komisi Regulasi independen berpendapat bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti.
Dilaporkan Sky Sports, dalam alasan tertulis yang menyertai keputusan tersebut, Arteta digambarkan sebagai saksi yang mengesankan.
Dikatakan, komentar Arteta hanya berfokus pada rasa frustrasi yang lebih luas terhadap proses VAR, bukanmenargetkan ofisial pertandingan secara khusus.
"[Dalam wawancara pasca pertandingan] MA mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Keputusan VAR dan standar wasit serta pengambilan keputusan VAR di Liga Premier," terang pernyataan itu.
"Dia tidak melontarkan kata-kata yang menghina atau melontarkan fitnah terhadap wasit tertentu, atau menggunakan kata-kata yang mencerminkan hal lain selain pandangannya yang masuk akal, didukung oleh orang lain, bahwa pengambilan keputusan VAR dan standar wasit memerlukan perbaikan," jelas keputusan itu.