TRIBUNNEWS.COM - Viral pertandingan Liga 3 Sumatera Barat, Josal FC vs Sukur FC berakhiran dengan skor Afrika, 20-0.
Tak hanya kalah 20-0, tim tamu Sukur FC terlihat hanya menggunakan tujuh pemain sejak kick-off pertama.
Sesuai aturan, tujuh pemain merupakan batas minimal klub untuk melakoni sebuah pertandingan sepak bola.
Laga yang digelar di Stadion Sungai Sariak, Padang Parimanan pada Kamis, (14/12/2023) tersebut viral di media sosial karena berakhiran dengan skor Afrika.
Melawan 11 pemain tentu Sukur FC digempur habis-habisan oleh Josal FC.
Belum ada 10 menit berjalan, Josal FC sudah bisa mencetak satu gol ke gawang Sukur FC.
Menariknya, saat babak pertama berlangsung tepatnya di menit ke-10, dua pemain Sukur FC baru masuk ke lapangan.
Tetap unggul jumlah pemain, Josal FC unggul 11-0 atas Sukur FC pada 45 menit pertama.
Pembantaian Josal FC berlanjut di babak kedua.
Josal FC menambah sembilan gol di babak kedua, laga Josal FC vs Sukur berakhiran 20-0.
Meski bermain dengan sembilan pemain, namun Sukur FC terpantau tak melakukan pelanggaran keras atau drama-drama di lapangan hijau.
Baca juga: PSSI Jateng Tegas! PPSM Magelang & Persibas Banyumas Resmi Didiskualifikasi dari Liga 3 karena Rusuh
Bahkan Sukur FC sempat melakukan perlawanan meski tak berbuah gol.
Dikabarkan, Sukur FC memang tengah mengalami masalah internal.
Namun hingga kini belum ada penjelasan, mengapa Sukur FC tak menurunkan skuad penuh pada matchday keempat Liga 3 Sumbar tersebut.
Sepanjang Sukur FC mengikuti pertandingan Liga 3 Sumatera Barat, mereka belum pernah sekalipun menang.
Bahkan Sukur FC belum pernah mencetak satu gol sepanjang kompetisi musim ini digelar.
Sukur FC menjadi klub paling merana dengan catatan kebobolan 38 gol.
Sukur FC merupakan klub yang baru dibentuk pada Januari 2022 lalu.
Sukur FC merupakan salah satu klub yang berasal dari Kota Parimanan.
Memulai kompetisi di Liga 3 2023/2024 Sumatera Barat, Sukur FC berada di grup A.
Grup A Liga 3 Sumbar sendiri berisi Josal FC, PSPP Padang Panjang, Kompak Kampung Pisang FC, PS Pasbar, Gumarang FKNB, dan Sukur FC.
Hanya empat klub terbaik dari Grup A dan B yang berhak lolos ke babak 8 besar.
Baca juga: Suporter Ricuh Lagi, Kini Giliran Fans Klub Liga 3 Ngamuk Hingga Rusak Fasilitas Stadion
Drama Lain di Liga 3, Ada yang Didiskualifikasi karena Ricuh
Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI jawa Tengah bertindak tegas dan nyata, buntut kerusuhan yang terjadi di kompetisi Liga 3.
Sesuai hasil sidang Komdis pada Kamis (23/11/2023), PSSI Jawa Tengah resmi memutuskan dua klub Liga 3 Jateng 2023 didiskualifikasi.
Kedua klub tersebut adalah PPSM Magelang dan Persibas Banyumas.
Keputusan tersebut diambil setelah terjadi pelanggaran berat pada babak lanjutan penyisihan Kompetisi Liga 3 Jateng 2023 pada matchday terakhir, Rabu (22/11).
Khususnya pada pertandingan grup F, antara PPSM Magelang vs Persip Pekalongan di Stadion Moch Soebroto Magelang.
Dan laga Grup E yang mempertemukan Persibas Banyumas vs Persibangga Purbalingga di Stadion Satria Purwokerto.
Terjadi kerusuhan suporter tuan rumah yang mengakibatkan pertandingan harus terhenti.
Akibatnya, PPSM dan Persibas mendapat sanksi terberat yakni didiskualifikasi serta denda masing-masing klub Rp45 juta.
Baca juga: Suporter Ricuh Lagi, Kini Giliran Fans Klub Liga 3 Ngamuk Hingga Rusak Fasilitas Stadion
Selain itu, PPSM dan Persibas juga tak memiliki homebase alias diusir dari 75km dari kota Magelang dan Banyumas untuk pertandingan musim depan.
Pertandingan musim depan, PPSM dan Persibas juga tak diizinkan dihadiri suporter.
"Selain melanggar sejumlah Pasal di Kode Disiplin PSSI, rusuh yang diakibatkan suporter tersebut juga melanggar kesepakatan para peserta Liga 3 Jateng 2023 dan Asprov PSSI Jateng yang diikrarkan menjelang kick off Liga 3 Jateng 2023,” ujar Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng, Ismu Puruhito, dikutip dari situs pssijateng.com.
Keputusan di atas sudah sesuai dengan Regulasi Liga 3 Jateng 2023 Pasal 45 yang mengatur tentang Invasi dan rusuh.
Termasuk kejadian invasi dan kerusuhan di lapangan permainan yang ditimbulkan oleh tim, panpel, penonton, dan suporter maka PSSI berkah mendiskualifikasi klub yang bersangkutan dari kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2023.
Tak main-main, PSSI Jateng berharap langkah tegas ini bisa membuat semua pihak jera untuk menciptakan sepakbola aman, nyaman, dan fair play.
Ketua Asprov PSSI Jateng, Yoyok Sukawi berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak demi kemajuan kompetisi Liga 3.
“Kami sangat menyanyangkan kejadian tersebut terjadi. Sekali lagi kami tegaskan ayo semua insan Liga 3 di Jawa Tengah untuk mengedepankan sportifitas dan pertandingan yang tertib karena kalau ada kasus serupa klub juga akan dirugikan."
"Semoga ini bisa menjadi pelajaran bersama semua pihak demi kemajuan Liga 3 di Jawa Tengah,” kata Yoyok Sukawi.
Baca juga: Ricuh Suporter Sepak Bola di Gresik, DPR Minta Penggunaan Gas Air Mata Dievaluasi
Berikut Hasil sidang Komite Disiplin, 23 November 2023
1. Tim PPSM SAKTI MAGELANG
Jenis Pelanggaran : Masuknya suporter ke lapangan dan mengakibatkan pertandingan terhenti
Pemukulan terhadap pemain tim tamu oleh suporter PPSM serta intimidasi terhadap perangkat pertandingan oleh salah satu panpel atau ofisial.
Keputusan : DISKUALIFIKASI dari Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2023 dan Sanksi denda Rp. 45.000.000.-
serta hukuman laga usiran sejauh minimun 75 KM dari Kota Magelang dan Pertandingan tanpa penonton pada Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah musim berikutnya.
2. Tim PERSIBAS BANYUMAS
Jenis Pelanggaran : Masuknya suporter ke lapangan dan terjadinya perusakan fasilitas pertandingan oleh suporter Persibas serta penyalaan flare dan petasan yang mengakibatkan pertandingan terhenti.
Keputusan : DISKUALIFIKASI dari Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2023 dan Sanksi denda Rp. 45.000.000.-
serta hukuman Pertandingan tanpa penonton pada Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah musim berikutnya. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)