News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sikap Stefano Pioli Tentang AC Milan Ikut atau Acuhkan Liga Super Eropa

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang AC Milan asal Prancis #09 Olivier Giroud merayakan bersama pelatih AC Milan asal Italia Stefano Pioli dan rekan setimnya Penyerang AC Milan asal Swiss #17 Noah Okafor dan bek AC Milan asal Jerman #28 Malick Thiaw setelah menang 2-1 pada pertandingan sepak bola grup F putaran pertama Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Paris Saint-Germain di stadion San Siro di Milan pada 7 November 2023.

Rummenigge bersikeras bahwa megaproyek Liga Super tidak akan pernah berhasil. Ia berkata pada La Gazzetta dello Sport, dilansir laman Managing Madrid.

"Enggak akan ke mana-mana. Tim-tim Inggris, Jerman, dan Prancis tidak akan pernah ambil bagian. Silakan Real Madrid dan Barcelona main turnamen itu sendirian."

Menurutnya, Barcelona dan Madrid memiliki maksud terselubung melihat ngototnya dua klub LaLiga itu menjalankan proyek Liga Super Eropa.

Salah satu tujuan utama ialah mengalahkan pamor Liga Inggris.

Diketahui Premier League memang menjadi kompetisi nomor 1 di dunia. Pandangan Rummenigge, Serie A, Bundesliga, hingga Ligue 1, memiliki 'kasta' di bawah Premier League.

Ilustrasi European Super League (TWITTER.COM/SPORF)

"Serie A akan jadi Serie B, dan Bundesliga bakal jadi liga divisi kedua."

"Tahu enggak, kenapa semua ini dilakukan? Untuk merusak Liga Primer Inggris, yang pendapatannya jauh lebih besar karena mereka memang lebih bagus," buka mantan CEO Bayern Munchen.

"Terutama klub-klub Spanyol, mereka ingin merusaknya (Liga Primer Inggris), maka dari itulah mereka menciptakan turnamen ini."

Peluncuran Liga Super Eropa memicu gelombang kemarahan dan protes dari kalangan penggemar, klub, serta instituasi olahraga dan pemerintahan pada April 2021.

Reaksi keras dari publik ini menyebabkan enam tim Liga Primer Inggris (Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur) undur diri, disusul oleh Atletico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Proposal Liga Super Eropa pun menjadi proposal mati, dan setelah Juventus turut meninggalkan mega proyek ini pada pertengahan 2023, hanya Barcelona dan Real Madrid yang masih kekeh untuk menjalankannya.

Kamis ini berpotensi menjadi hari bersejarah, bukan cuma bagi harapan hidup Liga Super Eropa melainkan juga bagi masa depan sepakbola secara keseluruhan.

Mahkamah Eropa akan memutuskan apakah langkah UEFA dan FIFA memblokir pembentukan Liga Super melanggar hukum anti-monopoli Uni Eropa.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini