News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

BRI Liga 1 2023/2024, Panggung Pemain Muda Mendunia & Sinkronisasi Sepak Bola Indonesia

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesepak bola Timnas Indonesia hormat kepada bendera merah putih sebelum pertandingan Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023). TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina

"Klub wajib memainkan minimal 1 orang pemain U-23 dalam starting XI dengan durasi bermain minimum 45 menit," bunyi regulasi BRI Liga 1 2023/2024 Pasal 22 soal Formulir Pertandingan.

"Tahun kelahiran Pemain U-23 tersebut maksimal tanggal 1 Juli 2001.

Regulasi tersebut berbeda dengan dua musim sebelumnya, karena tidak memiliki poin tersebut.

Hal ini bertujuan untuk mendongkrak talenta muda Indonesia mendapatkan menit bermain di kasta profesional agar mampu bersaing ketika membela seragam Garuda di dada.

Regulasi ini tentu bukan untuk sekedar formalitas memainkan pemain muda, tetapi untuk mendukung langkah federasi guna mencapai target generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

Blueprint PSSI yang bertajuk Garuda Mendunia dibuka pada Kongres Tahunan federasi pada Mei lalu, targetnya adalah peringkat 45 ranking FIFA (dunia) pada tahun 2045.

Selain Arkhan, ada beberapa nama dari proyek pemain muda ini untuk Timnas Indonesia, seperti Ramadhan Sananta, Rizky Ridho, Arkhan Fikri, M Riyandi yang saat ini tengah memperkuat skuad senior Timnas Indonesia untuk berjuang di ajang Piala Asia 2024 Qatar.

Ajang yang diikuti Timnas Indonesia karena lolos dari babak penyisihan dan untuk pertama kalinya sejak tahun 2007.

Singkronisasi federasi dengan operator BRI Liga 1 terkait dengan regulasi ini berdampak baik bagi penggawa muda Tanah Air. Mengingat betapa pentingnya regulasi yang merupakan dasar dalam sebuah industri persepak bolaan nasional.

Ekspresi pesepak bola PSIS Semarang, Carlos Fortes (bawah) melakukan tekel terhadap pesepak bola Persis Solo, Ramadhan Sananta dalam lanjutan pekan 12 Liga 1 antara Persis Solo vs PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (16/9/2023) malam. Persis Solo menang dengan skor 2-0. Tribun Solo/Muhammad Nursina (/Muhammad Nursina)

Iklim Sepak Bola Indonesia

Bicara soal regulasi BRI Liga 1 2023/2024 tak lepas dari pro dan kontra soal penambahan kuota pemain asing.

Melirik regulasi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, setiap klub hanya diperbolehkan menggunakan 3 pemain asing (bebas non negara Indonesia) ditambah satu pemain asing dari negara Asia (Federasi AFC).

Sementara pada musim 2023/2024, setiap klub mendapatkan 5 kuota pemain asing bebas plus satu tambahan pemain asing dari ASEAN.

Regulasi tersebut memancing klub untuk mendatangkan pemain asing terbaik dengan kualitas dan pengalaman yang mereka miliki.

Tim promosi Dewa United misalnya, mendatangkan pemain berkebangsaan Yunani yang malam melintang di Eropa. Pemain tersebut adalah Dimitris Kolovos.

Pesepak bola Dewa United, Dimitrios Kolovos (kanan) melanggar pesepak bola Persis Solo, Rian Miziar (kiri) dalam lanjutan Liga 1 antara Persis Solo vs Dewa United di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/12/2023) sore. Persis Solo kalah 1-2 dari Dewa United setelah Ricky Kambuaya menyamakan kedudukan dan Egy Maulana Vikri mencetak gol kemenangan tim tamu. (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina) (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

Pada musim 2021/2022 dia bagian dari klub Moldova, Sheriff Tiraspol yang menjadi debutan di Liga Champions.

Bukan perkara mudah, Dimitris Kolovos harus menghadapi tantangan sang pemegang trofi Liga Champions terbanyak, Real Madrid.

Tapi, Kolovos dan kolega mampu memberikan kejutan dengan mengalahkan Real Madrid di hadapan publik Santiago Bernabeu dengan skor 1-2 di babak penyisihan grup.

Di sisi lain, pada jendela transfer paruh musim Bhayangkara FC mendatangkan pemain yang memiliki darah Indonesia, yang pernah berkeliling klub Liga Italia.

Namanya tak asing karena pernah membela klub besar Serie A Liga Italia, di antaranya AS Roma dan Inter Milan.

Dia adalah Radja Nainggolan.

Baca juga: Debut Manis Radja Nainggolan di Bhayangakra FC, Diharap Dongkrak Kelas BRI Liga 1

Pemain anyar Bhayangkara FC, Radja Nainggolan saat diwawancarai usia menjalani latihan di Lapangan B GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Tribunnews/Abdul Majid)

Radja Nainggolan bergabung dengan klub yang menempati zona merah degradasi BRI Liga 1, yakni Bhayangkara FC.

Klub yang meraih gelar juara Liga 1 tahun 2017 harus berjuang ekstra untuk bertahan di kasta tertinggi musim depan.

Namun, Radja Nainggolan tidak pandang bulu, kondisi tersebut bahkan menjadi motivasi baginya untuk membawa Bhayangkara FC mampu bersaing dan keluar dari zona merah.

Harga yang harus dikeluarkan Bhayangkara FC pun tak sedikit untuk pemain asing yang kaya akan pengalaman tersebut.

"Ketika saya melihat upaya yang ingin dilakukan klub untuk mengontrak saya, saya tidak ragu sedikit pun," kata Nainggolan dari laporan Media Belgia, Gva.be.

"Setelah beberapa bulan saya benar-benar mulai merindukan sepak bola.Saya masih sangat menikmati diri saya sendiri saat berada di lapangan."

"Dan saya sangat menantikan untuk melakukan hal itu di Indonesia sekarang," kata mantan pemain Inter Milan itu.

CEO Bhayangkara FC, Sumardji mengungkapkan, gelandang pemegang 30 caps bersama timnas Belgia itu berjanji untuk membantu Bhayangkara FC lepas dari situasi sulit tim saat ini.

"Atas dasar kondisi di zona merah itu, Radja berjanji ingin membantu bagaimana supaya BFC bisa lepas dari situasi sulit ini," ucap Sumardji.

"Itu kesepakatan dan janji Radja sendiri kepada saya karena saya berbicara juga dengan Radja," sambungnya.

Hadirnya Radja Nainggolan bisa memberikan dampak terhadap pemain lokal dan muda Tanah Air, terkait dengan etos kerja, teknik, pengambilan keputusan, permainan khas Eropa di lapangan, dan segudang pengalaman yang dia miliki.

Dan tentu saja, kehadiran brand ambasador Piala Dunia U-17 itu bisa meningkatkan value untuk kompetisi BRI Liga 1, baik dari segi kualitas permainan, hingga menarik animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan.

Menurut informasi Football Benchmark per Desember 2023, kompetisi #BRILiga1 masuk dalam daftar 20 kompetisi sepak bola dunia yang menarik animo media sosial paling banyak.

Perhitungan Football Benchmark dilakukan dari berbagai platform media sosial, Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, Twitter (kini X), hingga Weibo (situs paling populer di Tiongkok).

Penilaian Football Benchmark dari berbagai platform media sosial terhadap jumlah pengikut terbanyak kompetisi sepak bola dunia. BRI Liga 1 menempati urutan ke-14 dari 20 kompetisi dengan jumlah 7,2 juta pengikut.

BRI Liga 1 berada di peringkat 14 dari 20 kompetisi sepak bola dunia. Bahkan pengikutnya melebihi Liga Arab Saudi (15) yang notabene dihuni oleh bintang sepak bola dunia Cristiano Ronaldo.

Di peringkat teratas ada kompetisi paling elit di Benua Biru, yakni Liga Champions dengan pengikut 275.4 juta dari berbagai penjuru dunia.

Diikuti oleh Liga Inggris 186.5 juta pengikut dan di bawahnya La Liga Spanyol dengan pengikuti 185.5 juta pengikut.

Setelah itu ada FIFA World Cup, Liga Eropa, dan Bundesliga yang masuk dalam 6 besar.

Sementara BRI Liga 1 berada di peringkat 14 memiliki total sebesar 7.2 juta pengikut.

Angka itu menjadi gambaran betapa besarnya animo masyarakat Tanah Air mengikuti perkembangan sepak bola BRI Liga 1.

Dengan kualitas pemain, baik talenta lokal dan asing, serta berbagai stakeholder yang membuat BRI Liga 1 kian menarik untuk diikuti.

#BRILiga1 #BolaPemersatuBangsa #BRIPalingBola

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini